Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Sleman Diperpanjang hingga Akhir November 2024
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—BPBD Sleman memastikan adanya perpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 30 November 2024. Siaga kali ini difokuskan untuk menghadapi masalah kekeringan karena dampak dari musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, siaga darurat bencana hidrometeorologi sudah ditetapkan sejak 1 Desember 2023. Kebijakan ini diperpanjang setiap tiga bulan sekali, sesuai dengan ketentuan dari pemberlakuan status tersebut.
Advertisement
Dia menjelaskan, status siaga darurat harusnya berakhir pada 31 Agustus 2024. Namun, berdasarkan kajian yang telah dilakukan maka diputuskan untuk kembali diperpanjang.
BACA JUGA : Siaga Darurat Kekeringan di Gunungkidul Diperpanjang hingga Oktober 2024
“Berlakunya memang selama tiga bulan dan hingga sekarang statusnya di Sleman terus diperpanjang hingga akhir 2024,” kata Bambang, Rabu (11/9/2024).
Bambang mengungkapkan, dampak dari bencana hidrometeorologi ada beberapa potensi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran lahan, kekeringan, angin kencang dan lainnya. Khusus untuk perpanjangan kali ini, ia mengakui difokuskan terhadap masalah kekeringan.
“Ya namanya siaga, maka kami berjaga-jaga sehingga saat terjadi peristiwa atau kejadian langsung bisa melakukan penanganan,” katanya.
Mitigasi
Bambang menambahkan, fokus siaga mengenai kekeringan tak lepas dari potensi kerawanan saat musim kemarau. Di sisi lain, adanya kebijakan pematian Selokan Mataram dan Van Der Wijck pada Oktober mendatang diperkirakan akan memberikan dampak, khususnya yang berada di wilayah Sleman Barat. “Makanya tetap disiagakan,” katanya.
BACA JUGA : 13 Titik Terdampak Kekeringan, BPBD Bantul Ajukan Siaga Darurat Kekeringan
Ketua Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan, perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai bagian dari mitigasi bencana. Terlebih lagi, saat sekarang sering terjadi anomaly cuaca yang berdampak terjadinya musibah atau bencana alam.
“Potensi di musim kemarau kemarau tetap ada, makanya harus diwaspadai dengan adanya mitigasi bencana,” katanya.
Makwan memastikan seluruh personel yang dimiliki bersama dengan para relawan terus siaga dan siap diterjunkan pada saat terjadi peristiwa. “Semua kami siagakan untuk menghadapi ancaman dari bencana hidrometeorologi. Jadi, sewaktu-waktu dibutuhkan siap meluncur ke lokasi yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Disinggung mengenai dampak dari musim kemarau, ia mengakui hingga sekarang belum ada warga yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. “Masih aman terkendali dan kami sudah mengalokasikan bantuan yang siap disalurkan ke Masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
Advertisement
Advertisement