Advertisement
Tiga SD di Bantul Ini Jadi Pilot Project Makan Siang Gratis Oktober - Desember 2024
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Teka-teki sekolah yang akan dijadikan lokasi pilot project program Makan Siang Gratis, Oktober sampai Desember 2024 mendatang mulai menemui titik jelas.
Pasalnya, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul telah merilis sejumlah sekolah yang akan dijadikan lokasi pilot project program tersebut.
Advertisement
Kepala Bidang SD Disdikpora Bantul Edy Sutrisno mengatakan, pihaknya telah mengajukan enam SD, yang terdiri dari tiga SD sasaran dan tiga SD pembanding yang akan dijadikan pilot project program Makan Siang Gratis, Oktober sampai Desember 2024.
Untuk SD yang jadi sasaran total ada 501 siswa. Terdiri dari 275 siswa di SDN Ngebel, 124 siswa di SDN Tlogo dan 102 siswa di SD Brajan. Sedangkan untuk SD yang jadi pembanding ada SD Negeri Ngrukeman dengan 366 siswa, SD Negeri Kasihan dengan 328 siswa dan SD Negeri Karangjati dengan 358 siswa.
"Tapi akhirnya diputuskan pilot project dilakukan untuk SD yang berada di kawasan sekitar kampus UMY [SD N Ngebel, SDN Tlogo dan SD Brajan]. Ada tiga SD yang akan menjadi pilot project tersebut," kata Edy Sutrisno, Selasa (17/9/2024).
Menurut Edy, nantinya Disdikpora Bantul hanya akan melakukan pegawasan terhadap program tersebut. Sebab, penyedia layanan berasal dari katering milik UMY (UMB Boga). Sedangkan, sejumlah vendor penyedia bahan makan siang gratis yang akan mendukung uji coba program Makan Siang Gratis. Salah satunya adalah Sari Husada.
"Jadi kami hanya mengawasi saja pelaksanaannya saja," lanjut Edy.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengungkapkan, Disdikpora Bantul telah menggandeng pihak sekolah, kalurahan, Dinkes Bantul dan puskesmas terdekat untuk pelaksanan program tersebut.
"Merekan akan memastikan pelaksanaan uji coba makan siang gratis bisa terlaksana dengan baik. Sekaligus memastikan kualitas makanan yang disajikan," kata Nugroho.
Terpisah Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim untuk pengawasan yang produksi makan siang gratis. Ini dilakukan agar program yang sudah baik, dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak negatif.
"Kami terjunkan petugas gizi. Ada 2 sampai 4 petugas gizi di setiap puskesmas. Mereka akan melakukan uji sampling terhadap bahan makanan dan pelaksanaan makan siang gratis," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPRD DIY Agus Sumaryanto Meninggal Dunia
- Triwulan Pertama 2025, Akses Jalan Masuk TPST Dingkikan Bantul Ditargetkan Sudah Siap
- Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Gunungkidul Dipastikan Aman
- Pusat Rehabilitasi YAKKUM Kuatkan Partisipasi Politik Difabel Melalui Sekolah Gradiasi
- Penularan Leptospirosis Marak, Dinas Kesehatan Jogja Minta Warga Waspada
Advertisement
Advertisement