Advertisement

Sepekan Berlalu, Satu Korban Keracunan di Kalurahan Patalan Masih Jalani Perawatan Intensif

Jumali
Rabu, 18 September 2024 - 16:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Sepekan Berlalu, Satu Korban Keracunan di Kalurahan Patalan Masih Jalani Perawatan Intensif Ilustrasi korban keracunan. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Pemerintah Kalurahan Patalan, Jetis mengklaim masih ada satu korban keracunan saat acara Penyerahan SK Penetapan Rintisan Desa/Kalurahan Budaya 2024 yang digelar di Kantor Kalurahan Patalan, Selasa (10/9/2024) siang, yang masih dirawat intensif di RS Permata Husada, Pleret, Bantul.

Korban keracunan tersebut adalah seorang perempuan asal Pleret, yang merupakan ibu dari salah satu penari pada acara tersebut.  
"Iya, masih ada satu yang dirawat di RS Permata Husada. Itu ibu dari penari yang kemarin tampil di Kantor Kalurahan. Umurnya 38 tahun dan merupakan warga Pleret.

Advertisement

BACA JUGA: Duh, Puluhan Warga Kepek Wonosari Diduga Keracunan Makanan

Dia punya riwayat penyakit tersendiri, jadi kemungkinan sudah ada penyakit penyerta tambah keracunan makanan itu," kata Lurah Patalan, Sayudi Anom Jayadi, Rabu (18/9/2024).

"Untuk warga Patalan saat ini sudah pulang ke rumah semua," tandasnya.

Oleh karena itu, Sayudi menyatakan dirinya saat ini tengah dalam perjalanan untuk menengok dari satu korban keracunan yang tersisa tersebut. Menurut Sayudi, saat ini pihaknya belum bisa bertindak lebih lanjut terkait nasib dari katering penyedia nasi box pada acara tersebut.

"Karena kami juga harus menunggu hasil laboratorium yang sampai saat ini belum keluar. Kalau kateringnya memang itu yang memesan pihak BUMKal, dan itu rekanan biasa. Tapi, soal lanjut atau tidak kedepan nunggu hasil laboratorium nantinya," ucap Sayudi.

Sayudi menambahkan, usai peristiwa keracunan, pihaknya telah berkomunikasi dan bertemu dengan pemilik katering nasi box tersebut. Dari pertemuan tersebut, pihak katering, kata Sayudi menyampaikan jika bahan baku makanan yang diolah semuanya dalam kondisi fresh dan baru.

"Sehingga mereka juga sampai bingung. Jadi kami masih menunggu hasil laboratorium nantinya," kata Sayudi.

Sebelumnya, Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo mengatakan ada sebanyak 160 orang mengalami gejala keracunan setelah menyantap sajian makanan saat acara Penyerahan SK Penetapan Rintisan Desa/Kalurahan Budaya 2024 yang digelar di Kantor Kalurahan Patalan, Selasa (10/9/2024) siang.

Pemkab Bantul menanggung semua pembiayaan perawatan bagi mereka yang mengalami gejala keracunan melalui BPJS Kesehatan, Jamkesda dan Jamkesus.

"Dan saya sudah koordinasi dengan  Kepala Dinas Kesehatan Bantul untuk penanganan masalah ini," imbuh Joko.

Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan, sampai saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan yang telah dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan Kalibrasi yang ada di Kota Jogja. Pengiriman sampel penting karena untuk mengetahui penyebab dari adanya keracunan massal di Kalurahan Patalan.

"Hasilnya sekitar 2 pekan. Karena memang butuh pemeriksaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dikunjungi Ridwan Kamil-Suswono, Ini yang Dijanjikan SBY

News
| Kamis, 19 September 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement