Pertahankan Predikat Kota Perak, Kemantren Kotagede Luncurkan Inovasi Teko Perakku
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kemantren Kotagede, Kota Jogja, meluncurkan inovasi Teknologi dan Kolaborasi Perak Kotagede Berbahan Murah dan Unggul (Teko Perakku). Ini merupakan sistem informasi berbentuk aplikasi yang memungkinkan data terkait industri perak di Kotagede bisa terintegrasi.
Kepala Jawatan Kemakmuran Kemantren Kotagede Isniyarti Wuri Putranti menyebut inovasi Teko Perakku ini menjadi cara untuk mempertahankan predikat Kota Perak di Kemantren Kotagede. Sebab, dia menyebut industri perak mengalami pasang dan surut.
Advertisement
Data terkait dengan jumlah perajin perak di Kotagede pun tak pernah didapatkan secara pasti. Di sisi lain, pemerintah juga belum pernah menggelontorkan anggaran secara langsung untuk pemberdayaan pada perajin perak.
Untuk itu, keberadaan inovasi Teko Perakku ini bisa menjadi rumah data base terkait dengan industri perak di Kotagede.
BACA JUGA: KPU Bantul Jadwalkan Penetapan Paslon dalam Pilkada Besok Siang
“Ini menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi pelaku industri perak di Kotagede, yaitu kebutuhan penyusunan data UKM di bidang industri dan perdagangan perak dan kebutuhan akan promosi dan perluasan pasar,” ujar Isni saat dikonfirmasi, Jumat (20/9/2024).
Saat diakses, aplikasi Teko Perakku ini terdiri dari beberapa halaman. Halaman pertama merupakan deskripsi atau penjelasan dari inovasi Teko Perakku.
Sementara, halaman kedua berisi kumpulan toko perak yang sudah terdata di Kemantren Kotagede. Informasi di dalamnya turut memuat nama toko, produk, harga, hingga informasi mengenai lokasi dan telepon.
Nantinya, link dari seluruh toko perak di Kotagede yang sudah terintegrasi itu bisa disalurkan kepada pihak terkait. Harapannya, penjualan produk perak di Kotagede bisa lebih luas lagi.
Peningkatan tak hanya dilakukan dari sisi infrastruktur sistem informasinya saja. SDM perajin perak juga akan dilakukan pendampingan. Sebab, menurut Isni penerus perajin perak masih terbilang sedikit jumlahnya.
“Inovasi ini juga sudah diawali dengan penjaringan ide. Beberapa kali rapat dengan pelaku usaha untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi. Kami juga mengundang lembaga-lembaga yang menaungi pengusaha perak seperti pengurus sentra industri perak Basen, Asosiasi Perak Senopati, Kutho Gede, dan KP3Y,” tuturnya.
Isni menyebut inovasi ini akan mulai diterapkan pada 2025 mendatang. Roadmap terkait program hingga 2027 juga telah dia siapkan.
Isni mengajak para perajin atau pengusaha perak di Kotagede untuk bisa mendaftarkan diri ke kemantren. Usai data dari masing-masing usaha terintegrasi di aplikasi Tekko Perakku, diharapkan bisa meluaskan pemasaran produk perak Kotagede, sehingga Kemantren Kotagede bisa terus menyandang predikat sebagai Kota Perak.
“Masih banyak yang kesulitan untuk mengelola media promosi seperti media sosial, untuk itu perajin perak bisa nunut di kemantren saja, nanti biar kita buatkan itu (media promosi). Nanti akan kami sebarkan link-nya akan dicantolkan ke mana-mana yang bisa diakses seluas-luasnya untuk perluasan pasar,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca, DIY Berpotensi Diguyur Hujan Lebat sampai Beberapa Hari ke Depan
- Jadwal 7 KA Sempat Terlambat Pagi Tadi, KAI Daop 6 Yogyakarta Beberkan Penyebabnya
- Pengemudi Tak Konsentrasi, Mobilio Tabrak 2 Mobil Sekaligus di Prawirotaman
- Festival Pilkada Damai, Bangun Persatuan lewat Flashmob
- Bangun Nuansa Demokrasi sejak Awal Sebelum Pilkada, Warga Sariharjo Gelar Coblosan Ketua RT
Advertisement
Advertisement