Advertisement

Tak Hanya Bertani, Calon Transmigran Sleman Juga Dibekali Skill Tata Boga

David Kurniawan
Minggu, 29 September 2024 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Tak Hanya Bertani, Calon Transmigran Sleman Juga Dibekali Skill Tata Boga Transmigrasi - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja Sleman terus mempersiapkan keluarga calon transmigran agar bisa bertahan di lokasi kehidupan yang baru di tempat transmigrasi. Setelah diberikan pelatihan bercocok tanam, juga ada pelatihan tata boga yang bisa jadi bekal untuk berusaha.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih mengatakan, upaya memberikan bekal ketrampilan terhadap keluarga calon transmigran terus dilakukan. Diharapkan sebelum pemberangkatan, keluarga ini benar-benar siap menjalani kehidupan dan lokasi baru di tempat transmigrasi.

Advertisement

Menurut dia, di akhir Agustus, calon transmigrasi, khususnya laki-laki mendapatkan pelatihan bercocok tanam, perikanan hingga peternakan di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat DIY.  Program pun dilanjutkan pelatihan bagi ibu-ibu calon transmigrant dengan memberikan ketrampilan tata boga.

Sutiasih mengatakan, pelaksanaan program menggandeng LPK Kayu Manis. Adapun pelatihan berlangsung pada selama tiga hari mulai 23-25 September 2024, bertempat di Padukuhan Saren, Sumberrahayu, Moyudan.

“Peserta mengikuti pelatihan ini dengan antusias dan semangat,” kata Sutiasih, Minggu (29/9/2024).

Ia berharap, dengan pelatihan ini, maka peserta dapat megolah hasil pertanian yang lebih baik. Hal tersebut sangat penting karena tidak hanya dapat menyajikan hidangan yang lezat untuk keluarga, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan usaha kuliner di lokasi penempatan.

“Mudah-mudahan keluarga transmigran dapat mengembangkan usaha kuliner mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan. Tapi, kalau tidak bisa menyajikan hidangan kreatif bergizi untuk keluarga,” katanya.

Sutiasih menambahkan, di lokasi transmigrasi akan mendapatkan rumah siap huni. Selain itu, diberikan lahan perkarangan dan usaha seluas dua hektare.

Di sisi lain juga mendapatkan jatah hidup selama 12 untuk berlokasi di lahan kering dan 18 bulan yang berlokasi di lahan basah. Pemkab Sleman juga menyediakan bantuan modal usaha sebesar Rp13 juta untuk satu keluarganya.

“Ada juga bantuan berupa alat dapur, alat tidur, alat penerangan, alat pertanian, pertukangan hingga bantuan benih dan pupuk,” katanya.

Pemeriksa Ketransmigrasian, Dinas Tenaga Kerja Sleman, Denni Indriastuti mengatakan, tahun ini mendapatkan kuota empat keluarga untuk diberangkatkan dalam program transmigrasi. Adapun lokasi tujuan berada di Kabupaten Luwu timur, Sulawesi Selatan dan Sijunjung di Provinsi Sumatra Barat.

Menurut dia, sebelum calon transmigrant ditetapkan harus memenuhi sejumlah persyaratan mulai dari warga Sleman berusia minimal 18-50 tahun, sudah menikah, sehat jasmani dan Rohani.

“Tentunya harus lolos seleksi sehingga keluarga terpilih bisa berangkat ke daerah tujuan transmigrasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kiai Tebuireng: Warga NU Harus Merawat Semangat Juang Hasyim Asy'ari

News
| Minggu, 29 September 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement