Advertisement
Dapat Hibah Pabrik Es Portabel, Pemkab Gunungkidul Masih Perlu Pastikan Suplai Listrik & Air
Ilustrasi aktivitas kapal nelayan Gunungkidul. - Harian Jogja/David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menerima hibah pabrik es portabel berkapasitas 1 ton per hari dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Proses hibah ini masih menunggu kelengkapan syarat dokumen administrasi, termasuk kepastian dukungan suplai listrik 3 fase dari PT. PLN dan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan verifikasi dan validasi calon penerima dan calon lahan sebagai lokasi pembangunan pabrik es dilakukan di Padukuhan Warak, Girikarto, Panggang pada Kamis (26/9/2024) oleh Pembina Mutu Direktorat Pengolahan Ditjen Penguatan Daya Saing KKP.
Advertisement
“Kami masih melengkapi dokumen proposal dari koperasi calon pengelola untuk dukungan suplai listrik dari PLN dan air dari PDAM,” kata Wahid dihubungi, Sabtu (28/9/2024).
Wahid menambahkan pengelola pabrik es tersebut adalah Koperasi Panjolo Karto Mukti. Mereka juga masih melengkapi surat pernyataan lahan clean and clear, artinya bebas dari sengketa.
Terangnya, penandatanganan kontrak antara KKP dengan penyedia jasa rencananya dilakukan pada pekan kedua Oktober 2024 ini. Harapannya, pabrik es dapat terbangun dalam waktu sekitar dua bulan.
BACA JUGA: KKP Hibahkan Pabrik Es Batu Portabel Senilai Rp1,5 Miliar kepada Pemkab Gunungkidul
Lebih jauh, Wahid menjelaskan hibah pabrik es tersebut dimaksudkan untuk mendukung keberadaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Gesing yang sudah beroperasi terbatas sejak akhir 2023. PPI Gesing yang rencananya akan diresmikan akhir Oktober 2024 oleh Gubernur DIY.
“Pabrik es portabel yang nilai hibahnya Rp1,5 miliar ini diperlukan untuk memasok es balok agar dapat menjaga kualitas mutu hasil tangkapan nelayan dalam sistem rantai dingin,” katanya.
Adapun kebutuhan es balok di Gunungkidul saat ini mencapai sekitar 20 ton per hari. Sementara Pabrik Es Sari Tirta Mina milik Pemkab Gunungkidul baru dapat mencukupi 10 ton per hari.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto mengatakan pabrik es portable tersebut akan membantu nelayan, terutama ketika masuk musim panen ikan. “Di saat musim ikan, biasanya kami membutuhkan 300 balok es per hari,” kata Rujimanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Dalami Peran Irjen Kemenaker di Skandal Sertifikat K3
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Turis Australia ke Jogja Turun, Dispar Evaluasi Promosi
- Inspektorat Bantul Audit APBKal Wonokromo, Dugaan Rugikan Miliaran
- Pembangunan 109 Kios Relokasi Pantai Sepanjang Rampung Lebih Cepat
- IAS Gelar Pelatihan Facility Care Bersertifikasi BNSP untuk Warga YIA
- Nataru Lancar, Kontraktor Tol Jogja-Solo Tambal Jalan dan Stop Truk
Advertisement
Advertisement




