Advertisement
Hasil Uji Lab Makanan Biang Keracunan Massal Wonosari Keluar, Ini Hasilnya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mengatakan dari hasil uji lab, penyebab keracunan massal 26 orang di Padukuhan Trimulyo I, Kalurahan Kepek, Wonosari pada Minggu (15/9/2024) adalah kontaminasi bakteri E-Coli dan Kapang.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan pengecekan sampel makanan di Labkeda Yogyakarta memerlukan waktu sekitar dua pekan. “Dari hasil itu, terbukti bahwa ada E-Coli dan Kapang atau khamirnya,” kata Ismono, Senin (30/9/2024).
Advertisement
Rincian sampel itu antara lain ayam, sambal, lalapan, roti risol, pasel mengandung kapang/khamir. Lalu, feses korban mengandung kapang. Kemudian, kremesan ayam goreng mengandung kapang dan E-Coli.
Menurut Ismono, munculnya E-Coli dan kapang pertama-tama dari pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pencucian, hingga pengolahan. Kapang, kata dia dapat muncul apabila bahan makanan belum begitu matang lalu ditutup. Dalam jangka waktu tertentu dapat muncul jamur.
Sementara soal sumber air, Dinkes belum melakukan pengecekan. Hanya sampel makanan dan feses.
BACA JUGA: Duh, Puluhan Warga Kepek Wonosari Diduga Keracunan Makanan
Kapolsek Wonosari, Kompol Edi Purnomo mengatakan pihaknya mencatat ada 31 orang yang mengalami keracunan setelah makan makanan dalam di Padukuhan Trimulyo I, Kepek.
Mereka mengalami gejala yang sama seperti perut sakit, pusing, mual, muntah. Makanan tersebut tidak berasal dari olahan sendiri, namun memesan di katering. “Acara itu kan dihadiri 60 undangan. Mereka mendapat nasi kontak dan snack,” kata Edi.
E-Coli dan kapang bukan hanya kali ini menjadi biang keracunan massal di Gunungkidul. Pada Kamis (23/5/2024), keracunan makanan terjadi di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen. Kejadian ini menyebabkan dua warga berumur 60 tahun dan 9 tahun meninggal dunia.
Hasil lab terhadap feses korban mengandung kapang dan E-Coli sebagai patogen mikroorganisme.
Begitu juga keracunan massal yang terjadi di Padukuhan Kalitekuk, Semin pada 14 Mei 2024 juga disebabkan oleh E-Coli dan kapang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

19% Lahan di Jateng Belum Bersertifikat, Pemprov dan Kementerian ATR/BPN Siap Kolaborasi Sertifikasi Tanah Tak Bertuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Okupansi Merosot, PHRI DIY Minta Relaksasi Pajak kepada Pemkot Jogja
- TASPEN Imbau Seluruh Peserta untuk Lindungi Data Pribadi
- Cek Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Gunungkidul, Kamis 17 April 2025
- Life Media Dukung Peringatan Hari Ulang Tahun ke-22 Perumda Aneka Usaha Kulon Progo
- Bawaslu Sleman Gunakan Dana Hibah Pemkab Sleman mencapai 88,86 Persen
Advertisement