Advertisement

Hasil Uji Lab Makanan Biang Keracunan Massal Wonosari Keluar, Ini Hasilnya

Andreas Yuda Pramono
Senin, 30 September 2024 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Hasil Uji Lab Makanan Biang Keracunan Massal Wonosari Keluar, Ini Hasilnya Ilustrasi Keracunan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mengatakan dari hasil uji lab, penyebab keracunan massal 26 orang di Padukuhan Trimulyo I, Kalurahan Kepek, Wonosari pada Minggu (15/9/2024) adalah kontaminasi bakteri E-Coli dan Kapang.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan pengecekan sampel makanan di Labkeda Yogyakarta memerlukan waktu sekitar dua pekan. “Dari hasil itu, terbukti bahwa ada E-Coli dan Kapang atau khamirnya,” kata Ismono, Senin (30/9/2024).

Advertisement

Rincian sampel itu antara lain ayam, sambal, lalapan, roti risol, pasel mengandung kapang/khamir. Lalu, feses korban mengandung kapang. Kemudian, kremesan ayam goreng mengandung kapang dan E-Coli.

Menurut Ismono, munculnya E-Coli dan kapang pertama-tama dari pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pencucian, hingga pengolahan. Kapang, kata dia dapat muncul apabila bahan makanan belum begitu matang lalu ditutup. Dalam jangka waktu tertentu dapat muncul jamur.

Sementara soal sumber air, Dinkes belum melakukan pengecekan. Hanya sampel makanan dan feses.

BACA JUGA: Duh, Puluhan Warga Kepek Wonosari Diduga Keracunan Makanan

Kapolsek Wonosari, Kompol Edi Purnomo mengatakan pihaknya mencatat ada 31 orang yang mengalami keracunan setelah makan makanan dalam di Padukuhan Trimulyo I, Kepek.

Mereka mengalami gejala yang sama seperti perut sakit, pusing, mual, muntah. Makanan tersebut tidak berasal dari olahan sendiri, namun memesan di katering. “Acara itu kan dihadiri 60 undangan. Mereka mendapat nasi kontak dan snack,” kata Edi.

E-Coli dan kapang bukan hanya kali ini menjadi biang keracunan massal di Gunungkidul. Pada Kamis (23/5/2024), keracunan makanan terjadi di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen. Kejadian ini menyebabkan dua warga berumur 60 tahun dan 9 tahun meninggal dunia.

Hasil lab terhadap feses korban mengandung kapang dan E-Coli sebagai patogen mikroorganisme.

Begitu juga keracunan massal yang terjadi di Padukuhan Kalitekuk, Semin pada 14 Mei 2024 juga disebabkan oleh E-Coli dan kapang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengetatan Perjalanan Dinas Luar Negeri Bisa Hindari Kegiatan Muspra bagi Negara

News
| Kamis, 26 Desember 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement