Advertisement

4 Kapanewon di Sleman Ini Masuk Zona Merah Stunting

David Kurniawan
Senin, 14 Oktober 2024 - 17:37 WIB
Arief Junianto
4 Kapanewon di Sleman Ini Masuk Zona Merah Stunting Ilustrasi anak/anak mengukur tinggi badan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kapanewon Seyegan, Minggir, Turi dan Pakem menjadi lokus penanganan stunting di Kabupaten Sleman. Pasalnya angka stunting di empat kapanewon tersebut merupakan yang tertinggi di wilayah Bumi Sembada.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan permasalahan stunting masih menjadi prioritas yang harus ditangani pemkab. Hal ini terlihat jumlah temuan kasus terus menurun di setiap tahunnya. “Tahun ini [2024] angka stunting memang 4,41 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan dengan kasus di 2023 sebesar 4,51 persen,” kata Cahya, Senin (14/10/2024).

Advertisement

Meski kasus terus menurun, tetapi ia memberikan beberapa catatan karena masih ada sejumlah kapanewon yang kasusnya lebih tinggi dari kasus di kabupaten. Keempat kapanewon yang masuk zona merah di antaranya Minggir, Seyegan, Pakem dan Turi. “Angka stunting di keempat kapanewon lebih tinggi dari kabupaten. Kapanewon Minggir masih 8,5 persen; Pakem 7,5 persen; Seyegan 7,08 persen; dan Turi 6,61 persen,” ujar dia.

Menurut Cahya, keempat kapanewon itu akan menjadi lokus penangan agar angkanya bisa ditekan sehingga jumlahnya terus bisa diturunkan mendekati angka di kabupaten. Pihaknya, sudah melakukan Audit Kasus Stunting (AKS) di empat kapanewon untuk mengetahui penyebab masih tingginya masalah stunting di wilayah tersebut. “Upaya penangnan di kapanewon lain tetap dilakukan, tetapi yang butuh penekanan program lebih terhadap empat kapanewon yang masih masuk zona merah alias kasusnya lebih tinggi dari capaian di tingkat kabupaten,” katanya.

Menurut dia, ada sejumlah program pencegahan yang akan dijalankan. Yakni, meliputi skrining amenia, konsumsi tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil, pemberian tambahan makanan ke ibu hamil.

BACA JUGA: Tekan Angka Stunting, Alfamart Sahabat Posyandu Kembali Digelar di Kota Jogja

Lalu ada, pemantauan pertumbuhan balita, ASI ekslusif , edukasi ke remaja dan pemeriksaan Kesehatan hingga peningkatan cakupan imunisasi. “Kami terus berupaya agar kasus stunting bisa diturunkan secara merata,” katanya.

Penjabat Bupati Sleman, Kusno Wibowo menyambut baik angka stunting di Sleman yang terus menurun setiap tahunnya. Keberhasilan ini merupakan bukti dari komitmen pemkab dalam upaya pencegahan dan penanggulangan yang terus dijalankan setiap tahunnya. “Angkanya terus turun dan jumlahnya sudah dibawah rerata nasional. Tetapi, tidak boleh berpuas diri karena upaya pencegahan harus terus dilakukan,” katanya.

Menurut dia, pencegahan stunting harus dioptimalkan. Pasalnya, tugas ini tidak hanya menjadi ranah dari Dinas Kesehatan atau Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, tetapi seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga harus terlibat sesuai dengan ketugasan yang dimiliki. “Sinergi bersama harus terus ditingkatkan agar hasilnya bisa lebih dimaksimalkan. Sebab, penanganan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Persetujuan PBG Butuh Waktu Lama

Persetujuan PBG Butuh Waktu Lama

Jogjapolitan | 1 hour ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sejumlah Kendaraan Hilang Tersapu Banjir Bandang di Sukabumi

News
| Kamis, 05 Desember 2024, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement