Advertisement

Rayakan 15 Tahun, SV UGM Berkontribusi lewat Inovasi Wujudkan Indonesia Emas

Media Digital
Senin, 28 Oktober 2024 - 21:07 WIB
Arief Junianto
Rayakan 15 Tahun, SV UGM Berkontribusi lewat Inovasi Wujudkan Indonesia Emas Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof Agus Maryono dalam Lustrum III dan Puncak Dies Natalis ke-15 SV UGM 2024 di Gedung TILC UGM pada Senin (28/10/2024). - Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) merayakan Lustrum III dan Puncak Dies Natalis ke-15 SV UGM 2024 yang kali ini mengambil tema Inovasi Vokasi menuju Indonesia Emas."

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof Agus Maryono mengungkapkan bila pengembangan Sekolah Vokasi UGM menggunakan sistem organisasi Gerakan. Konsep Gerakan ini membangun Spirit, Kemajuan, Serentak di lingkungan SV UGM.

Advertisement

"Konsep Gerakan, bahwa semua elemen yang ada di Sekolah Vokasi itu saling menggerakkan satu dan yang lain. Kalau ada satu departemen yang berkembang, maka perkembangan itu menginspirasi perkembangan departemen lain untuk berkembang," kata Agus di Gedung TILC UGM, Senin (28/10/2024) .

Konsep Gerakan, kata dia, diimplementasikan ke dalam berbagai program. Misalnya pada program berburu hibah, program meraih gelar profesor di usia mudia, program mahasiswa bangkit dan sebagainya. 

Konsep ini diterapkan di bidang akademik dan mahasiswa, bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, bidang keuangan, aset dan SDM serta bidang kerja sama dan alumni.

Di bidang akademik dan mahasiswa, jumlah mahasiswa sarjana terapan Sekolah Vokasi UGM terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023/2024 junlah mahasiswa SV UGM mencapai 6.024 sedangkan pada 2024/2025 jumlahnya meningkat jadi 6.898 orang.

"Kami punya program Magister yang begitu dibuka langsung pendaftarnya. Sekarang mahasiswa yang terdaftar sudah mencapai ada 73 dari," ujar dia.

Di bidang keuangan, aset dan SDM, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) SV UGM meningkat dari semula Rp77,13 miliar menjadi Rp90,28 miliar. 

Nilai aset peralatan Sekolah Vokasi UGM juga meningkat dalam kurun waktu empat tahun. Dari semula berkisar di angka Rp95,8 miliar menjadi Rp115,2 miliar.

Selanjutnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Agus mencatat jika dana penelitian yang diakses SV UGM meningkat dari Rp8,8 miliar menjadi Rp10,9 miliar. "Kalau peningkatan ini terus menerus, penelitian Sekolah Vokasi akan berjalan bagus," ujar dia. 

Agus melanjutkan jika peningkatan dana penelitian tidak berasal dari internal Sekolah Vokasi UGM melainkan bersumber dari eksternal. Pada tahun ini, Sekolah Vokasi UGM mendapatkan 11 dana Macthing Fund (MF).

Jumlah publikasi SV UGM pun naik sangat signifikan, dari yang 2022 hanya 222 menjadi 524 pada 2023. "Jumlah situasi juga naik dari 1.235 ke 1.437, tandanya bahwa penelitian kita didirikan penelitian yang lain untuk disitasi," tegasnya.

Selain itu jumlah paten Sekolah Vokasi UGM, kata Agus, juga meningkat dari 95 pada 2023 hingga pada tahun ini jumlahnya akan mencapai 106 paten/HKI.

Kemajuan juga ditunjukkan pada bidang kerja sama dan alumni. Agus mengatakan jika jumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) aktif SV UGM mencapai 370 PKS dalam negeri dan enam kerja sama internasional. 

"Saya melihat kerja keras para wakil dekan dan ketua departemen, sekretaris departemen, ketua prodi, ketua lab sangat luar biasa, menghasilkan perkembangan di setiap elemen, perkembangan setiap bidang yang sangat mengesankan.”

Rapat Terbuka Senat dibuka oleh Dr. Fahmy Radhi selaku Ketua Senat Sekolah Vokasi UGM yang dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UGM Prof. Ova Emilia. Selain itu hadir pula Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu yang memberikan orasi ilmiah.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia yang hadir dalam agenda lustrum menilai Sekolah Vokasi UGM terus berinovasi di usianya saat ini.

Pendidikan vokasi lanjut Ova memang diarahkan untuk pengembangan kapasitas keterampilan praktis dan pengetahuan spesifik pada bidang tertentu. "Kemajuan digitalisasi teknologi ini membuka berbagai kerja baru tetapi meningkatkan persaingan kerja yang lebih kompetitif yang menuntut kualifikasi SDM yang berdaya saing tinggi," kata dia.

Menurut Ova, SV UGM juga perlu mengadaptasi teknologi untuk menangkap peluang masa depan. Ova yakin SV UGM bisa mengadaptasi teknologi dalam pendidikannya. "Adanya keselarasan kompetensi agar mampu menjawab tantangan usaha dan dunia industri. Untuk memperkecil kesenjangan antara institusi pendidikan dan dunia industri di sini perlu trik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu: Fasilitas Pemerintah Boleh Digunakan untuk Kampanye

News
| Senin, 28 Oktober 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement