Advertisement

Kasus ISPA di Kota Jogja Meningkat Akibat Cuaca Ekstrem

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 20 Oktober 2025 - 18:57 WIB
Sunartono
Kasus ISPA di Kota Jogja Meningkat Akibat Cuaca Ekstrem Ilustrasi ISPA / FReepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat ada peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seiring dengan kondisi cuaca panas ekstrem atau musim pancaroba yang melanda Kota Jogja. 

Dinkes Kota Jogja mencatat ada 2.095 kasus pada 5-11 Oktober 2025. Kemudian ada 1.934 kasus pada 28 September-4 Oktober 2025.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja Lana Unwanah mengatakan tren penyakit pernapasan seperti ISPA, batuk, dan pilek mengalami peningkatan dibandingkan kondisi normal.

“ISPA termasuk dalam sistem surveilans dan dilaporkan setiap pekan. Kami melihat adanya peningkatan kasus yang berlangsung lebih lama dibandingkan biasanya. Jika pada kondisi normal ISPA membaik dalam 2–3 hari, saat ini bisa mencapai seminggu hingga 10 hari," katanya Senin, (20/10/2025).

Menurutnya, kondisi ini perlu diwaspadai terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta seperti asma, karena cuaca ekstrem dapat memperparah gejala. Selain ISPA, paparan panas berlebih juga berpotensi menimbulkan dehidrasi hingga heat stroke, meskipun untuk wilayah Jogja kasus heat stroke belum ditemukan. 

“Yang paling sering terjadi adalah dehidrasi, terutama pada orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas,” katanya.

Selain gangguan pernapasan, cuaca panas juga dapat menyebabkan iritasi mata dan masalah kulit akibat paparan langsung sinar matahari.

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Kota Jogja mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas berat saat cuaca terik, menggunakan alat pelindung diri seperti topi, payung, atau jas hujan saat hujan, serta menjaga kondisi tubuh tetap bugar. Dia juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi penyakit akibat perubahan cuaca yang ekstrem. 

“Minumlah air yang cukup, sekitar dua liter per hari, gunakan pelembap kulit, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan hindari gorengan. Saat cuaca panas, cairan tubuh keluar lebih banyak, sehingga kebutuhan cairan pun meningkat,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Unud: Tak Ada Tekanan Akademik Dialami Mahasiswa TAS

Unud: Tak Ada Tekanan Akademik Dialami Mahasiswa TAS

News
| Senin, 20 Oktober 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement