Advertisement

Promo November

Kapan Hujan Turun di Jogja? Begini BMKG Prediksi

Alfi Annisa Karin
Selasa, 29 Oktober 2024 - 16:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Kapan Hujan Turun di Jogja? Begini BMKG Prediksi Ilustrasi hujan. - stockcake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Meski musim penghujan terjadi sejak awal Oktober, namun wilayah DIY termasuk Kota Jogja hingga kini curah hujan belum terjadi secara siginifikan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mencatat adanya gangguan yang menyebabkan mundurnya musim penghujan di DIY.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono menjelaskan gangguan itu adala tropical cyclone atau siklon tropis di sisi utara. Kondisi ini telah terjadi selama sepekan terakhir. Keberadaan siklon tropis menjadikan tekanan udara rendah dan material atau bahan pembentuk hujan ikut terbawa ke utara.

Advertisement

BACA JUGA: Serasa Dipanggang! Ini Penjelasan BMKG Terkait Peningkatan Suhu Panas Saat Ini

"Kemudian disusul juga tropical cyclone Kong Rey yang menyebabkan massa udara terbawa ke utara sehingga hujan yang harusnya di Jogja, berkurang atau hanya sedikit terjadi hujan di Jogja," jelas Warjono saat ditemui, Selasa (29/10/2024).

Warjobi menjelaskan siklon tropis Kong Rey terpantau di Laut Filipina timur laut Filipina. Tepatnya di sekitar 17.1°LU-129.3°BT atau sekitar 1.590 km sebelah utara timur laut Tahuna. Kecepatan angin maksimum tercatat 50 knot atau 95 km/jam dan tekanan udara minimum 985 hPa bergerak ke arah Barat-Barat Laut.

Dia nemprediksi kecepatan angin maksimum siklon tropis Kong Rey akan meningkat dalam 24 jam. Siklon tropis Kong Rey akan bergerak ke arah Barat-Barat Laut menuju Laut Filipina timur laut Filipina.

Warjono mengatakan hujan diperkirakan akan turun saat siklon tropis melemah. BMKG memprediksi setidaknya dalam sepekan terakhir atau tepatnya pada 31 Oktober malam siklon tropis sudah melemah sehingga pada 1 November diperkirakan sudah terjadi curah hujan merata di seluruh wilayah DIY. Meski musim penghujan mundur, tapi Warjono memastikan nantinya hujan tak serta merta bak "disuntak" di Yogyakarta.

"Hujan normal, ada sebagian wilayah yang akan berpotensi hujan ekstrem," tuturnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Nur Hidayat menuturkan hujan yang belum turun secara signifikan menjadikan aliran sungai yang melintas di Kota Jogja masih landai. Dia memastikan BPBD Kota Jogja telah berupaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam hal mitigasi dan penanganan bencana.

Di sisi lain, menjelang musim hujan ini pemantauan aliran sungai juga dilakukan dengan memanfaatkan telemetri dan early warning system (EWS). Nur merinci, setidaknya ada 8 EWS yang dipasang di sepanjang Kali Code, 5 EWS di Kali Winongo, dan 5 EWS di Gajah Wong.

"Membangun ketahanan kesiapsiagaan perkampung sudah kita mulai dari 2013. Setiap jampung sudah kita laksanakan Kampung Tangguh Bencana kami melakukan peningkatan sarpras di situ, SDM-nya dalam rangka penanganan kebencanaan yang ada di wilayah kampung," jelas Nur.

Nur mengatakan, keberadaan KTB menjadi ujung tombak dalam membangun ketahanan bencana di wilayah. Secara geografis, wilayah Kota Jogja merupakan kawasan padat penduduk dengan banyak gang-gang sempit. KTB diharapkan bisa menangani bencana dengan menjangkau di gang-gang sempit tersebut.

"Hadirnya manajemen risiko dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan. Harapannya dengan adanya kesiapsigaan, minimal bencana bisa diminimalkan korban yang terjadi," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Muntahkan Lava Pijar Sabtu Pagi

News
| Sabtu, 09 November 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement