Hadapi Cuaca Ekstrem, Kontraktor Tol Jogja-Solo-YIA Paket 2.2 Siapkan Sistem Tali Air dan Penampungan Kontainer
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Berbagai skenario disiapkan kontraktor penggarap Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan musim hujan di area proyek.
Beda jenis area proyeknya, beda pula skenario menghadapi cuaca ekstrem yang diterapkan kontraktor.
Advertisement
Secara umum penggarapan Tol Jogja-Solo-YIA Paket 2.2 terbagi ke dalam pengerjaan konstruksi at garde atau timbunan dan elevated atau melayang.
Mayoritas konstruksi elevated digarap di area ring road sekitar Simpang Empat Kronggahan dengan sistem borepile. Tahapan pengeboran bakal pilar tol melayang ini praktis menghasilkan material tanah atau lumpur.
Karenanya untuk mengantisipasi adanya material pengeboran yang meluber, saat hujan maupun tidak hujan, kontraktor telah menyiapkan bak kontainer untuk menampung material lumpur.
BACA JUGA: Akses Judi Online Bakal Dilacak jadi Jalur VPN dan Non-VPN
Kontainer-kontainer ini lah yang akan menjadi wadah material pengeboran dan dibawa keluar area proyek. Lewat cara ini pengeboran di tengah ring road dapat dilakukan kendati musim hujan sekalipun.
"Kami ada semacam penampungan dari bekas kontainer yang kita potong itu nanti lumpur kita tampung di situ setelah itu nanti baru kami pindah buang ke luar tempat disposal yang sudah ditentukan," tegas Humas Proyek Tol Jogja Solo Seksi 2 Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto ditemui, Selasa (5/11/2024).
Skenario yang berbeda disiapkan untuk menghadapi musim penghujan dan cuaca ekstrem di area proyek Tol Jogja-Solo-YIA dengan penggarapan timbunan.
Pengerjaan dengan sistem timbunan hampir sebagian besar diterapkan di area Tirtoadi dan Tlogoadi.
Sesuai namanya area penggarapan timbunan penuh gundukan material timbunan terbuka yang mudah terpapar hujan. Untuk menghadapi situasi tersebut, kontraktor telah menyiapkan tali air tempat aliran air dari material timbunan dialirkan.
Skema ini membuat air mengalir ke tali air dan tidak melebur secara langsung ke jalan. Cara ini sudah diterapkan kontraktor penggarap tol sejak musim lalu.
"Kalau di [timbunan] kita sudah ada istilahnya tali air. Tali air yang diujung-ujung timbunan itu, nanti akan kita bikinkan semacam saluran air sedalam 30 senti untuk air itu bisa masuk kesitu sehingga tidak langsung ke jalan, jadi air itu bisa kami bikinkan aliran sendiri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat
Advertisement
Berita Populer
- Alkap Terbentuk, DPRD Kota Jogja Kebut Sejumlah Agenda Jelang Akhir Tahun 2024
- Pemda DIY dan Finlandia Jajaki Kerja Sama di Bidang Vokasi dan Riset
- Sensus Ekonomi Berbasis Keluarga di Kulonprogo, Pemkab Sasar 30 Ribu KK
- UGM Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Juru Sembelih
- Pemkot Minta Semua Pihak Ikut Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan
Advertisement
Advertisement