Advertisement
Masa Tanam Padi Dimulai, Dinas Pertanian Kulonprogo Antisipasi Hama

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sebagian besar petani di Kulonprogo sudah mulai menanam padi pada masa tanam November ini. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo pun langsung melakukan antisipasi serangan hama lewat pengendalian ekosistem lahan dengan berbagai metode.
Kepala DPP Kulonprogo, Drajat Purbadi mengatakan pengendalian hama sudah mulai digencarkan terutama agar tak mengulangi kejadian awal tahun lalu. Dia menerangkan langkah yang diambilnya dengan menugaskan sejumlah staf lapangannya untuk mendampingi petani yang mulai menanam padi tersebut.
Advertisement
Drajat menyebut tugas pendampingan ini terutama sudah disampaikannya ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di seluruh kapanewon di Kulonprogo. "Hasil pantauan kami ke petugas di tiap BPP juga sudah mulai melaporkan pendampingan-pendampingan tersebut, ini akan terus dipantau," ujar dia, Rabu (6/11/2024) .
Pengendalian hama ini juga sudah disiapkan sejumlah sarana yang diperlukan, jelas Drajat, terutama pestisida untuk memastikan hama tidak berkembang saat awal musim tanam pertama ini. "Salah satu hama yang patut diwaspadai adalah wereng, sama seperti masa tanam sebelumnya karena pada cuaca seperti ini yang lembab karena hujan mulai turun hewan hama ini berkembang biaknya cukup tinggi," ujar dia.
BACA JUGA: Musim Hujan di Depan Mata, Masa Tanam Padi Bakal Dimulai Oktober dan November
Saat dikonfirmasi ke Koordinator BPP Galur, Isman membenarkan upaya pencegahan sudah mulai dilakukannya. "Kami sudah mulai agendakan rutin untuk memantau dan koordinasi ke seluruh petani di kalurahan Galur," ujarnya.
Isman menerangkan petani yang didampinginya cukup kooperatif untuk turut serta mencegah serangan hama pada masa tanam ini. "Sebagian besar setelah kami edukasi mereka secara swadaya menyiapkan alat dan bahan sendiri untuk mencegah hama di tanaman padinya," terangnya.
Wereng memang jadi salah satu ancaman, jelas Isman, pada masa tanam ini. "Benar terutama karena cuaca ini memungkinan perkebang bikannya yang tinggi, tapi sduah kami antisipasi semoga bisa terkendali dan tidak ganas serangnya agar petani sendiri untung.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement