Tumpukan Sampah di Depo Kotabaru Capai 30 Ton, Pemkot Upayakan Bersih Pekan Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja berupaya menuntaskan tumpukan sampah yang ada di Depo Kotabaru. Tumpukan sampah itu sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu hingga kini menutupi sebagian bahu jalan.
Kondisi ini juga mengganggu aktivitas masyarakat sekitar lantaran bau tidak sedap. Pada Jumat (8/11/2024) sampah di Depo Kotabaru tampak mulai diangkut. Tumpukan pun tampak lebih berkurang dibanding sebelumnya meski belum signifikan.
Advertisement
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko mengatakan tumpukan sampah di Depo Kotabaru itu kira-kira mencapai 20-30 ton. Dia memastikan pihaknya sudah melakukan pengangkutan sampah sedikit demi sedikit. Bertahap, DLH mengerahkan sebanuak dua armada truk setiap harinya.
Pengangkutan tak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan kuota pengolahan sampah di empat TPS3R milik Pemkot Jogja. Haryoko memperkirakan butuh waktu 3-4 hari untuk membuat tumpukan sampah itu berkurang signifikan. "Kami cicil, tetapi ya kami usahakan bisa selesai dalam waktu satu minggu ini," ujar Haryoko.
Diakuinya ada beberapa alasan menumpuknya sampah di Depo Kotabaru. Sebelumnya Depo Kotabaru hanya dijaga oleh personel Satpol PP pada pagi hingga siang hari saja. Sementara malam hari depo tak terpantau sehingga masyarakat bisa membuang sampah di depo itu dengan bebas tanpa memperhatikan jam operasional depo.
Di sisi lain pembuang sampah diperkirakan tak hanya dari warga Kotabaru saja. "Itulah makanya Satpol PP sudah mulai berjaga untuk meminimalkan pembuangan sampah oleh warga yang tidak mau sesuai jadwal yang kami buat," ucap dia.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Segera Panggil Aneka Dharma Soal Mandeknya Pembangunan ITF Bawuran
Haryoko mengatakan jam operasional depo masih berlaku seperti saat awal diterapkan, yakni dua hari buka dan satu hari tutup. Durasi waktu buka selama satu jam.
Namun, ada pula depo yang memang dibuka lebih dari satu jam dengan kesepakatan pengelola depo. Sementara itu, Haryoko memastikan beberapa lokasi TPS 3R sudah mulai beroperasional. Akan tetapi dia mengakui belum bisa maksimal.
"Kami memang belum optimal, tetapi semuanya on progress untuk bisa mencapai target yang diinginkan. Harapan kami masyarakat bertanggungjawab atas sampahnya tetapi kami juga optimal dalam pengolahan sampahnya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Capai Target Pertumbuhan Ekonomi, Gibran Minta Kepala Daerah Lakukan Hal Ini
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Anjlok, Petani Kulonprogo Menjerit
- Tol Jogja-Solo Ruas Kartasura-Klaten Mulai Berlakukan Tarif Terintegrasi Mulai Jumat 8 November 2024
- Buka Usaha Indekos sambil Jualan Miras, Ibu Muda di Sleman Digerebek Polisi
- Sleman Dihajar Cuaca Ekstrem sejak Kamis, Pohon Tumbang hingga Joglo Milik Warga Ambruk
- Disiapkan Dana Rp1 Miliar, 2 Jembatan Bailey di Sleman Diperbaiki Akhir Tahun Ini
Advertisement
Advertisement