Penderita Gondongan di Kulonprogo Melonjak, Anak-Anak Paling Rentan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sebaran penyakit gondongan atau parotitis melonjak tinggi di Kulonprogo. Hingga awal November ini saja tercatat sudah ada 695 kasus gondongan di Bumi Binangun. Penyakit yang menyerang kelenjar parotitis pada kepala ini disebabkan oleh infeksi virus melalui droplet atau cipratan air mulut.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mencatat serangan gondongan ini mulai banyak pada Agustus lalu. Kelompok anak-anak jadi yang paling banyak terinfeksi parotitis ini.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo, Arief Musthofa menjelaskan pada Jumat (8/11/2024) bahwa dugaan merebaknya parotitis karena banyaknya agenda perayaan Hari Kemerdekaan atau Agustusan yang diikuti anak-anak. "Saat Agustusan itu kan banyak aktivitas bersama pada anak-anak, yang kemungkinan juga saling berbagi tempat makan dan minum sehingga penularannya lewat kegiatan itu," ujar dia.
Data Dinkes Kulonprogo mencatat kasus parotitis pada 2022 hanya 61 kejadian, sedangkan pada 2023 hanya 138 orang yang terpapar. Penyebaran penyakit gondok ini meningkat drastis pada 2024.
Arief menerangkan pada Agustus lalu itu wilayah yang paling banyak ditemukan kasus parotitis berada di Kapanewon Temon, bulan selanjutnya di sekitar Sentolo. "Kedua wilayah itu sudah tertangani, sekarang malah yang paling banyak di Samigaluh," kata epidemiolog itu.
Secara medis penyakit gondongan memang tidak berbahaya, bahkan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan asal melakukan peningkatan imun tubuh. "Kami juga sudah meninjau lokasi-lokasi yang paling banyak ditemukan kasus ini, beberapa sekolah kami minta liburkan siswa yang terserang parotitis agar tidak menular juga," jelasnya.
Terbaru, lanjut Arief, Dinkes Kulonprogo juga tengah menyusun surat edaran untuk berbagai pihak agar terlibat dalam pencegahan sebaran parotitis ini. "Terutama Dinas Pendidikan karena lokasi penularan paling banyak di sekolah, agar bersama-sama dapat mencegahnya," katanya.
BACA JUGA: Disdikpora Bantul Minta Siswa yang Terkena Gondongan Tidak Masuk Sekolah
Sementara itu, Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami menerangkan pengendalian yang dilakukan untuk meminimalkan parotitis adalah pemantauan rutin. "Sosialisasi ke masyarakat terkait dengann cara mencegahnya, menanggulanginya, termasuk menyembuhkannya juga kami gencarkan terutama agar masyarakat meningkatkan imun tubuhnya pada awal musim hujan ini," tuturnya.
Fasilitas layanan kesehatan untuk penanganan parotitis, menurut Sri Budi, sudah cukup memadai. "Masyarakat tak perlu khawatir bisa langsung memeriksakannya ke puskesmas terdekat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Capai Target Pertumbuhan Ekonomi, Gibran Minta Kepala Daerah Lakukan Hal Ini
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Kartasura-Klaten Mulai Berlakukan Tarif Terintegrasi Mulai Jumat 8 November 2024
- Buka Usaha Indekos sambil Jualan Miras, Ibu Muda di Sleman Digerebek Polisi
- Sleman Dihajar Cuaca Ekstrem sejak Kamis, Pohon Tumbang hingga Joglo Milik Warga Ambruk
- Disiapkan Dana Rp1 Miliar, 2 Jembatan Bailey di Sleman Diperbaiki Akhir Tahun Ini
- Tol Jogja-Solo Ruas Kartasura-Klaten Mulai Berbayar dengan Sistem Terintegrasi, Ini Daftar Nominal Tarifnya
Advertisement
Advertisement