Advertisement

Museum Wayang Beber Sekartaji Jadi Jujugan Wisatawan Mancanegara

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 13 November 2024 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Museum Wayang Beber Sekartaji Jadi Jujugan Wisatawan Mancanegara Museum Wayang Beber Sekartaji merupakan museum Wayang Beber pertama di Indonesia. - Ist / dok.Dinas Kebudayaan DIY

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Museum Wayang Beber Sekartaji setiap tahun telah mendatangkan puluhan wisatawan mancanagera. Museum tersebut diharapkan jadi daya tarik untuk peningkatkan wisatawan mancanegara ke Bantul.

Pendiri Museum Wayang Beber Sekartaji, Indra Suroinggeno menyampaikan ada puluhan wisatawan dari berbagai negara yang datang ke museum tersebut. Beberapa wisatawan berasal dari berbagai benua. Wisatawan mancanegara yang datang kesana antara lain berasal dari Malaysia, Singapura, Belanda, Arab Saudi, Amerika Serikat, Italia, Jerman, Inggris, Yunani, Kroasia, dan Yugoslavia.

Advertisement

"Dalam setahun sekitar 50an wisatawan mancanegara, antara lain peneliti maupun wisatawan asing," katanya di Museum Wayang Beber Sekartaji, Selasa (12/11/2024).

Sementara menurutnya wisatawan domestik yang berkunjung kesana mencapai sekitar 2.500 orang per tahun. Wisatawan tersebut datang dari berbagai pulau di Indonesia, antara lain dari pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Bali. 

"Wisatawan yang berkunjung kesini untuk penelitian dan minat khusus," katanya.

Sementara selama ini pihaknya telah mempromosikan wayang beber tersebut kepada wisatawan domestik, pihaknya juga membuka kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia. Dia berharap nilai yang ada dalam wayang beber dapat dimaknai oleh masyarakat Indonesia dari berbagai daerah.

Dia menuturkan pihaknya telah mempromosikan museum wayang tersebut di kancah nasional melalui museum go to school yang menyasar siswa SD hingga SMA. Selain itu, pihaknya juga melakukan pameran di dalam dan luar DIY. 

Sementara untuk menarik minat wisatawan mancanegara, pihaknya telah beberapa kali mempromosikan museum tersebut melalui sosial media, dan beberapa media internasional juga turut meliput museum tersebut. 

"Tahun lalu ada media dari Singapura, Jerman dan China yang meliput kami. Banyak profesor dari luar juga kesini," katanya. 

BACA JUGA: Baru Lima Usaha Katering di Bantul yang Miliki SLHS untuk Program Makan Bergizi Gratis

Dia menyampaikan museum tersebut didirikan tahun 2017. Museum tersebut menyimpan berbagai peninggalan masa lampau, antara lain lontar kuno kakawin sutasoma. Selain itu, museum tersebut juga memiliki karya asli pendiri museum yaitu wayang beber Pancasila. Wayang tersebut dihadirkan untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

"Tujuan utama didirikan museum tersebut untuk mengembalikan kembali nilai budaya Indonesia dan Pancasila," katanya.

Menurutnya, pihaknya berupaya mengambil nilai yang ada dalam budaya tersebut dengan disesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada, sehingga menghasilkan pelajaran bagi generasi masa depan.

Sementara Ketua Pokdarwis Almira, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Suwanto menyampaikan museum tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan domestik untuk berkunjung ke wilayahnya. Menurutnya keberadaan museum wayang tersebut mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dan turut mempromosikan potensi lain yang ada di Sumbermulyo.

Dia menuturkan, wilayahnya saat ini juga tengah mengembangkan diri sebagai kampung anggur dan anggrek. Dua komoditas tersebut dibudidayakan dan hasil penanamannya dikembangkan menjadi berbagai makanan dan minuman olahan.

Selain itu, menurutnya, wilayahnya juga memiliki kompleks candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran yang menjadi tempat doa sekaligus wisata rohani. Disana menurutnya, ekonomi masyarakat setempat turut tumbuh dengan puluhan wisatawan yang datang berkunjung kesana.

Dia berharap dukungan Pemkab Bantul dan Pemda DIY untuk turut mempromosikan potensi yang ada di wilayah tersebut. 

"Kami masih membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk mempromosikan wisata yang ada disini, supaya wisatawan dari luar bisa datang ke sini lagi," katanya.

Menurutnya, selama ini Pemda Bantul telah memberikan dukungan dengan memberikan pelatihan pengelolaan wisata yang ada disana. Selain itu, pihaknya juga diajak untuk studi tiru di daerah lain untuk mempelajari pengelolaan wisata yang ada di daerah lain. Dia berharap dukungan serupa dapat berjalan di masa mendatang.

Sementara Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menyampaikan pihaknya akan berupaya mendukung agar museum tersebut dapat dikunjungi lebih banyak wisatawan. Menurutnya, koleksi yang ada di museum tersebut perlu dikenal berbagai lini masyarakat.

"Ini harus terus kita dukung pengembangannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengumuman Pilkada Jakarta Maksimal 9 Desember, KPU Berencana Lebih Cepat

News
| Sabtu, 07 Desember 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya

Wisata
| Kamis, 05 Desember 2024, 18:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement