Advertisement
Sepekan Gelar Operasi, Polisi Sita Ribuan Botol Miras di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jajaran Polresta Sleman menggelar Operasi Cipta Kondisi dengan sasaran penertiban peredaran miras ilegal mulai 3-10 September 2024. Hasilnya, ribuan botol miras berbagai merek berhasil disita.
Kasatreskoba Polresta Sleman, AKP Alfredo Hidayat mengatakan operasi penindakan miras ilegal merupakan tindaklanjut dari instruksi Kapolda DIY untuk mengurangi risiko kejahatan serta cipta kondisi jelang Pilkada. Adapun pelaksanaan juga melibatkan jajaran Samapta dan polsek di wilayah hukum Polresta Sleman. “Operasi berlangsung seminggu mulai 3-10 November. Hasilnya, kami mengamankan [menyita] 2.538 botol miras berbagai merek,” kata Alfredo, Rabu (13/11/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, penyitaan ribuan miras ini berasal dari beberapa lokasi seperti Kapanewon Mlati, Berbah, Pakem, Ngaglik dan lainnya. “Bahkan dalam acara jambore klub motor di Pakem kami juga lakukan penertiban dan berhasil menyita miras sebanyak 376 botol,” katanya.
BACA JUGA: Setelah Tutup Outlet Penjual Miras, Perburuan Polresta Jogja Kini Beralih ke Miras Oplosan
Selain mengamankan ribuan botol miras, polisi juga mengamankan sejumlah pelaku. Sebagai contoh, pelaksanaan penertiban salah satu kos di Ngaglik yang mengamankan 1.047 botol, juga mengamankan pemiliknya berinisial FHS asal Kapanewon Berbah. Selain itu, ada juga pemilik miras di Jalan Monjali di Kalurahan Sinduadi, Mlati dengan inisial AGN. “Ada pemilik lain seperti di jambore klub motor di Pakembinangun ada 10 orang,” katanya.
Dia menambahkan, hasil dari pemeriksaan diketahui bahwa harga minuman dalam kegiatan klub motor ini bervariasi. Namun, rata-rata dijual per botolnya dihargai Rp150.000. “Kebanyakan didatangkan dari distributor dari wilayah Jawa Tengah,” katanya.
Kanit II Satreskoba Polresta Sleman, AKP Farid MN mengatakan, pelaku pemilik miras yang menjual tanpa izin edar ini dijerat dengan Perda No.8/2019 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol serta Pelarangan Minuman Oplosan. Hasil penyelidikan, para pemilik tidak mengantongi izin edar sehingga dilakukan penyitaan. “Tidak ada SIUP MB-nya. Jadi kami proses secara hukum dengan ancaman kurungan paling lama enam bulan dan dengan paling banyak Rp50 juta,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Demo Besar Pengemudi Ojol Hari Ini di Jakarta, Massa Bergerak Mulai Pukul 12.30 WIB
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Respons Sultan Soal Perusakan Makam di Bantul
- Disdikpora Bantul Nilai ASPD Penting
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp2,2 Miliar untuk Biayai Program Kesetaraan Pendidikan
- DIY Targetkan Bebas Malaria Juni 2025, Perang Terhadap DBD Terus Digencarkan
- Kasus Obesitas Melonjak, Dinkes Bantul Klaim Efek Skrining dan Gaya Hidup Tak Sehat
Advertisement