Jauh di Bawah Rata-rata Nasional, Pemkot Jogja Terus Dorong Konsumsi Ikan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Tingkat konsumsi ikan warga Kota Jogja saat ini masih jauh dibanding rata-rata nasional. Pemkot Jogja pun terus mendorong konsumsi ikan melalui kampanye Gemar Makan Ikan dan sejumlah bimtek pengolahan ikan.
Kabid Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Sri Pangganti, menjelaskan berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat konsumsi ikan Kota Jogja dalam setahun yakni 36 kg per kapita. Jumlah ini jauh dibawah rata-rata nasional yang saat ini 62,05 kg per kapita.
Advertisement
Di tingkat provinsi, Kota Jogja masih tertinggi kedua setelah Sleman. Ia juga menegaskan jika sumber protein tidak hanya dipenuhi melalui konsumsi ikan, tapi juga bisa sumber protein lainnya, seperti telur, daging dan sebagainya.
“Tapi konsumsi ikan tetap yang menjadi kita dorong, karena ikan gampang diperoleh. Kita dorong untuk konsumsi ikan lele, karena ini menjadi sumber protein hewani yang terjangkau, tidak harus mahal. Syukur-syukur bisa tersedia di rumah tangga masing-masing,” ujarnya, Selasa (19/11/2024).
Beberapa program yang dilakukan Pemkot Jogja untuk mendorong konsumsi ikan diantaranya kampanye Gemar Makan ikan, bimtek pengolahan ikan, kontes olahan ikan dan pendampingan kelompok pengolah dan pemasar ikan di Kota Jogja, yang jumlahnya ada 19 kelompok.
BACA JUGA: Ajak Masyarakat Makan Ikan untuk Atasi Stunting, PKK DIY Gelar Lomba Masak Serba Ikan
“Termasuk pendampingan di unit usaha pengolahan ikan, bagaimana mereka menerapkan hygiene-sanitasi. Jadi nanti ada sertifikat kelayakan pengolahan. Kami bersama dengan penyuluh memberi pendampingan,” ungkapnya.
Di luar pendampingan unit usaha, bimtek untuk masyarakat umum dilakukan dengan melibatkan kelompok PKK. “Pesertanya biasanya dari PKK dan kelompok pengolah. Sehingga semua mendapatkan edukasi. Kalau kontes pengolahan pesertanya dari PKK,” katanya.
Selain pada pengolahan, edukasi juga dilakukan terkait pemilihan ikan yang bagus. Hal ini dikarenakan sebagian besar ikan yang dikonsumsi oleh warga Kota Jogja berasal dari luar daerah, karena produksi ikan di Kota Jogja sendiri tidak memenuhi kebutuhan konsumsi.
“Yang masuk ke Kota Jogja banyak. Makanya kita juga harus mengedukasi mereka, supaya bisa memilih ikan yang segar dan aman untuk dikonsumsi. Jadi mutu dan keamanannya terjamin. Itu juga menjadi materi dalam bimtek olahan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prabowo Desak Negara-negara G20 Dorong Gencatan Senjata di Gaza dan Ukraina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 22 Pemegang Golden Visa pada Periode Agustus-Oktober 2024
- Menteri LH Hanif Faisol Nurofi Minta DIY Tingkatkan Pengelolaan Sampah Sisa Makanan
- Graha Budaya Beroperasi Awal 2025, Tingkatkan Geliat Seni Budaya Jogja
- Warga Jogja Mengadu ke Posko Lapor Mas Wapres di Jakarta, Tuntut Kejelasan SLF
- Gelar Pemeriksaan Kesehatan Warga, Cawali Jogja Dokter Hasto Wardoyo Temukan Fakta-Fakta Ini
Advertisement
Advertisement