Advertisement

Promo November

UMKM Penuhi Rasio Kewirausahaan di Indonesia Masih Kurang dari 5 Persen

Jumali
Selasa, 26 November 2024 - 08:17 WIB
Sunartono
UMKM Penuhi Rasio Kewirausahaan di Indonesia Masih Kurang dari 5 Persen Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (putih) saat mengunjungi Pabrik PT Out of Asia, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Senin (25/11/2024) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso menyatakan jika persentase dari UMKM yang memenuhi rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini kurang dari lima persen. Padahal, saat ini ada kurang lebih 60 juta UMKM.

"Angka yang memenuhi rasio kewirausahaan di Indonesia hanya 3,4 persen. Jadi sangat sedikit UMKM yang berkelanjutan. Karena mereka memang terkendala modal, sehingga tidak bisa produksi. Padahal mereka mampu menghasilkan produk kualitas ekspor," kata Budi kepada awak media di Pabrik PT Out of Asia, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Senin (25/11/2024).

Advertisement

BACA JUGA : Pemkab Bantul Optimistis Ekspor 2024 Capai US$120 Juta

Untuk mengatasi masalah tersebut, Budi mengaku kementerian tengah menjalankan tiga program, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor dan peningkatan UMKM dengan kualitas ekspor. Untuk pengamanan pasar dalam negeri, Budi menyebut UMKM harus punya daya saing.

"Nah, kementerian punya program-program baik di manajemennya, pelatihannya maupun bagaimana produk-produk itu bisa ekspor," imbuhnya.

Terkait dengan perluasan pasar ekspor, menurut dia, saat ini pemerintah tengah memperbanyak perjanjian perdagangan di luar negeri. Tujuannya agar mempermudah ekspor ke negara lain. Sedangkan terkait peningkatan UMKM dengan kualitas ekspor, Budi menyebut jika kementerian akan lakukan pendampingan.

"Selama ini sudah banyak yang kami dampingi dan bisa melakukan ekspor," katanya.

Menurut Budi, saat ini pihaknya akan memanfaatkan perwakilan perdagangan di luar negeri. Sebab, ada sekitar empat ribu perwakilan perdagangan dari Indonesia di luar negeri, dan salah satunya adalah bagaimana menjadi marketing produk-produk dari Indonesia.

"Pemerintah juga telah bekerja sama dengan perusahaan e-commerce untuk membantu UMKM lebih mudah menjual barangnya," jelasnya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan, jika Bantul sejak 2017 dikenal sebagai kabupaten kreatif kriya. Sehingga industri kriya tersebut mampu meningkat dan mampu melampaui sektor pertanian.

BACA JUGA : Dampak Kenaikan PPN 12 Persen bagi UMKM Menurut Pengamat Ekonomi UMY

"Struktur produk domestik regional bruto (PDRD) kita saat ini sektor industri ini menempati ranking pertama, baru pertanian dan wisata. Dan tiga sektor ini yang menyejahterakan warga Bantul," jelas Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Belasan Terdakwa Pungli Rutan KPK Dituntut hingga Enam Tahun Penjara

News
| Selasa, 26 November 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement