Advertisement
Baznas Alokasikan Rp3,2 Miliar untuk Program Jogja Cerdas
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Jogja belum lama ini menggelar musyawarah pleno penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2025. Pada kesempatan ini Baznas Kota Jogja turut menetapkan tema "Penguatan Spiritualitas Menyongsong Indonesia Emas 2045" sebagai fokus program pada tahun 2025.
Ketua Baznas Kota Jogja Syamsul Azhari menuturkan program Jogja Cerdas menjadi prioritas utama Baznas Kota Jogja tahun depan. Baznas Kota Jogja akan menggelontorkan anggaran hingga Rp 3,2 milyar untuk mendukung program Jogja Cerdas. Hal ini setara dengan 30,7 persen dari total target penerimaan target penerimaan zakat, infaq, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS DSKL) sejumlah Rp 11,7 milyar. Syamsul mengatakan ada berbagai cakupan kegiatan yang termasuk dalam program Jogja Cerdas.
Advertisement
BACA JUGA : Jamin Kesehatan Marbot dan Anak Panti, Baznas Kota Jogja Beri Voucher Obat
"Seperti beasiswa kader hafidz, kader remaja masjid, Madrasah Al-Qur'an MDA bagi siswa TK/ RA, MI/ SD dan SMP, serta penghargaan bagi siswa berprestasi di bidang agama dan bantuan pembiayaan sekolah," ujar Syamsul, Senin (1/12/2024).
Syamsul menegaskan penguatan karakter melalui pembelajaran agama di sekolah merupakan salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) saja tak cukup untuk menyongsong Indonesia Emas. Namun, juga harus diiringi dengan karakter yang kuat. Baginya, SDM yang unggul baru akan bermakna manakala dibarengi kepemilikan karakter yang memadai.
"Sehebat apapun ketersediaan SDM juga sumber daya alam tanpa adanya karakter maka sebuah negara tidak akan pernah mencapai kemajuan. Karena itu, Baznas berkomitmen untuk berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia," tegasnya.
Selain berfokus pada program Jogja Cerdas, Baznas Kota Jogja juga turut menggelontorkan anggaran untuk program kemanusiaan sebesar 28,8 persen, ekonomi 16,9 persen, dakwah dan advokasi sebesar 14 persen, serta kesehatan 9,7 persen.
"Penyaluran zakat tidak hanya berfokus pada aspek material. Tujuan utama zakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, baik dari segi ekonomi maupun spiritual," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Selalu Ada Pita Merah Saat Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ternyata Ini Sejarah dan Maknanya
Advertisement
Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Tok! BPBD Sleman Perpanjang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Februari 2025
- Raih Suara Terbanyak Pilkada Jogja, Ini Program Prioritas Hasto-Wawan di 100 Hari Pertama
- Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Rendah, KPU DIY Sebut Kualitas Demokrasi Meningkat
- Pemerintah Tetapkan Kenaikan UMP 6,5%, Segini Kenaikan UMK yang Diinginkan SPSI Bantul
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Senin 2 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan dan Maguwo
Advertisement
Advertisement