Advertisement
Tingkat Kegemaran Membaca di Sleman Cukup Baik, Tapi Jumlah Buku yang Dibaca Minim

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman menyebut tingkat kegemaran membaca atau TGM masyarakat di Bumi Sembada cukup baik, meski jumlah buku yang dibaca masih tergolong minim.
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Abu Bakar menuturkan pengukuran TGM dilakukan Pemkab Sleman dengan menggandeng akademisi dari tim survei UIN Sunan Kalijaga Jogja. Kerja sama ini dilakukan agar hasil survei yang dihasilkan lebih valid dan objektivitas.
Advertisement
"Kami menggandeng tim dari pihak akademisi untuk menjamin objektivitas hasil survei agar lebih baik, lebih valid, oleh mereka yang memang lebih kompeten di bidangnya," terang Abu pada Rabu (4/12/2024) di Aula Lantai 3, Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman
Proses pengukuran dilaksanakan pada Agustus 2024 di 17 kapanewon. Survei TGM ini menyasar 2.951 responden dari berbagai latar belakang baik usia, jenis kelamin, pendidikan, dan tingkat penghasilan.
BACA JUGA: Tingkat Kegemaran Membaca di Bantul Capai 72,10 Poin
"Survei ini telah dilaksanakan di seluruh kapanewon di Kabupaten Sleman, sehingga insyaallah telah mewakili secara ril Kabupaten Sleman," imbuhnya.
Beberapa indikator yang dinilai dalam survei meliputi, frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah yang dibaca, frekuensi akses internet dan durasi akses internet. Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Sleman tergolong tinggi, dengan nilai rata-rata 2,57. Angka itu menunjukkan masyarakat Sleman telah memiliki kegemaran membaca yang baik. Namun, jumlah buku yang dibaca masyarakat masih tergolong rendah yaitu 2,4 poin.
"Sementara frekuensi membaca masyarakat Sleman sudah tergolong baik dengan perolehan poin sebesar 2,7. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada kebiasaan membaca dan dorongan untuk mencari tahu informasi lebih lanjut dalam diri masyarakat Sleman " ungkapnya.
Menariknya, hasil survei juga menunjukkan bahwa TGM tertinggi berada di Kapanewon Moyudan dengan total nilai 2,65. Sementara tingkat kegemaran membaca terendah berada di Kapanewon Depok dengan total nilai 2,44.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Anton Sujarwo yang membacakan sambutan bupati mengatakan kegemaran membaca dapat menjadi faktor pendukung membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing. Oleh karenanya, survei ini digelar untuk mengetahui sejauh mana masyarakat memanfaatkan waktu untuk membaca dan mengidentifikasi tantangan yang perlu diidentifikasi.
"Survei ini juga menjadi acuan penting dalam merumuskan kebijakan strategis untuk meningkatkan literasi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini: Wonosari, Wates dan Sedayu Kena Giliran
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 9 Juli 2025: Dari Diplomat Kemlu Asal Jogja yang Meninggal Mengenaskan Sampai Pelatih PSIM Jogja Buta Kekuatan Persebaya
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Rabu 9 Juli 2025
- 29 Kepala Keluarga di Sleman Dapat Bantuan Sosial Kebencanaan
- Cek! Kalender Event Rabu 9 Juli 2025
Advertisement
Advertisement