Advertisement

Survei Perpusnas, Kabupaten Gunungkidul Miliki Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi di DIY

David Kurniawan
Rabu, 15 Januari 2025 - 19:37 WIB
Maya Herawati
Survei Perpusnas, Kabupaten Gunungkidul Miliki Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi di DIY Ilustrasi budaya li terasi membaca buku - ist - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kabupaten Gunungkidul memiliki tingkat kegemaran membaca tertinggi di DIY. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Perpustakaan Nasional di 2024.

Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul, Arif Yahya mengatakan, upaya meningkatkan literasi di Masyarakat terus dilakukan. Berbagai program juga dipersiapkan untuk mendukung program ini.

Advertisement

Menurut dia, berdasarkan apa yang telah dijalankan, hasilnya juga sudah mulai terlihat. Sebagai gambaran, pada 2024 lalu, Kabupaten Gunungkidul meraih predikat kabupaten terbaik di DIY untuk tingkat kegemaran membaca.

Berdasarkan survei yang dilakukan Perpusnas, Kabupaten Gunungkidul mendapatkan nilai 83,99. Nilai ini lebih tinggi ketimbang daerah lain seperti Sleman dengan nilai 82,81; Bantul dengan skor 80,89 dan Kulonprogo 74,55.

“Kita [Gunungkidul] menduduki peringkat terbaik untuk gemar membaca di DIY,” kata Arif, Rabu (15/1/2024).

Dia menjelaskan, untuk survei ini ada beberapa indikator sebagai penentu. Yakni, dilihat dari dimensi frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah bahan bacaan, frekuensi akses internet hingga durasi akses Internet.

BACA JUGA: Pemda DIY Pastikan Tetap Dampingi Pedagang Teras Malioboro 2 di Lokasi Baru

“Nilai yang diraih sepenuhnya diolah oleh yang melakukan survei. Dengan prestasi ini, maka terus ada upaya meningkatkan program literasi di Gunungkidul,” kata mantan Panewu Anom Saptosari ini.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Gunungkidul, Kisworo menambahkan, untuk tingkat gemar membaca di Bumi Handayani menduduki peringkat tertinggi di DIY. Meski demikian, prestasi tersebut tak lantas membuat pihaknya puas.

Hal ini dikarenakan dalam survei Perpusnas tidak hanya fokus pada gemar membaca. Pasalnya, juga ada variabel tentang indeks pembangunan literasi Masyarakat (IPLM).

“Untuk kegemaran membaca tidak masalah, tapi untuk IPLM harus ada peningkatan,” katanya.

Kisworo tidak menampik, berdasarkan hasil survei dari Perpusnas untuk IPLM masih menduduk peringkat terbawah di DIY. Hal tersebut terlihat dari skor yang diperoleh sebesar 56,03. “Memang indikator untuk penilaian, variabelnya terlalu banyak. Terutama menyangkut jumlah penduduk maupun perpustakaan yang harus dibina,” katanya.

Meski demikian, ia memastikan ada upaya untuk terus meningkatkan IPLM di Gunungkidul. “Kami komitmen dan akan terus berusaha untuk meningkatkannya,” kata Kisworo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patwal untuk Utusan Khusus Presiden Diminta Ditinjau Ulang

News
| Rabu, 15 Januari 2025, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement