Advertisement

Curah Hujan Masih Tinggi, Status Tanggap Darurat Bencana di Kulonprogo Diperpanjang

Newswire
Senin, 06 Januari 2025 - 09:07 WIB
Ujang Hasanudin
Curah Hujan Masih Tinggi, Status Tanggap Darurat Bencana di Kulonprogo Diperpanjang Evakuasi longsor yang hampir mengenai rumah warga di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo beberapa waktu lalu akibat hujan deras. - Istimewa - BPBD Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO— Pemerintah Kabupaten Kulonprogo akan memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi mengingat curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan beberapa kapanewon (kecamatan) di wilayah ini terjadi longsor skala kecil hingga menengah.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Taufik Prihadi di Kulon Progo, Minggu, mengatakan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi sudah ditetapkan sejak awal Oktober hingga 31 Desember 2024.

Advertisement

"Saat ini, status tanggap darurat bencana hidrometeorologi sedang dalam proses perpanjangan karena kondisi faktual curah hujan masih tinggi, sehingga potensi bencana hidrometeorologi ini masih kita perlukan," katanya.

Pihaknya juga menunggu arahan Penjabat Bupati Kulon Progo terkait dengan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi, mulai dari penanganan kejadian bencana di daerah itu dalam beberapa hari terakhir.

"Kami juga menunggu informasi dari BMKG untuk menguatkan perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi," katanya.

Taufik mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kulon Progo sejak Rabu (1/1) menyebabkan beberapa kejadian, antara lain pohon tumbang dan tanah longsor.

Kejadian tersebut menyebar di delapan kapanewon, yaitu Wates, Sentolo, Lendah, Temon, Girimulyo, Pengasih, Kokap, dan Panjatan. Tercatat sebanyak 11 kejadian tanah longsor, delapan kejadian pohon tumbang, tanggul retak, tanah ambles, tanah bergerak, hingga talut ambrol.

BACA JUGA: Terkendala Ombak Besar, Pencarian Nelayan Hilang di Pantai Congot Maksimalkan Sisir Daratan Pantai

Dia menjelaskan sebagian besar pohon tumbang mengenai rumah warga setempat sehingga menyebabkan kerusakan. Begitu juga dengan sebagian tanah longsor yang mengenai rumah warga.

"Talud yang ambrol merupakan pembatas sawah dekat Underpass Milir Pengasih, menyebabkan air dari sawah menggenangi underpass," katanya.

Tanah bergerak dilaporkan terjadi Kelurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap.

Dia mengatakan tanah bergerak tersebut berpotensi mengenai bangunan rumah warga yang berada di dekatnya.

Ia memastikan seluruh kejadian yang dilaporkan telah mendapatkan penanganan. Proses penanganan dilakukan bersama oleh warga, relawan, dan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo.

"Kami juga menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah warga yang rumahnya terdampak bencana," kata Taufik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Tibet Magnitudo 6,8 Tewaskan 95 Warga

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement