Advertisement
Terkendala Ombak Besar, Pencarian Nelayan Hilang di Pantai Congot Maksimalkan Sisir Daratan Pantai
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Tim gabungan Badan SAR Nasional melanjutkan proses pencarian nelayan yang hilang dihantam ombak Pantai Congot, Temon, Kulonprogo, Minggu (5/1/2025). Namun karena ombak besar, proses pencarian dimaksimalkan melalui jalur darat.
Koordinator Pos Basarnas Kulonprogo, Seto Satrio mengatakan proses pencarian korban dilakukan melalui empat SRU. SRU 1 melaksanakan pencarian visual darat dengan penyisiran dari lokasi kejadian musibah (LKM)) sampai TPI Bayeman kurang lebih sekitar 1,5 kilometer.
Advertisement
SRU 2 melaksanakan pencarian visual darat dengan penyisiran dari TPI Bayeman sampai jalan putus sekitar 1,5 kilometer, SRU 3 melaksanakan pencarian visual darat dengan penyisiran dari Jalan Putus sampai Labuhan sekitar 1,5 kilometer.
"SRU 4 melaksanakan pencarian visual darat dengan penyisiran dari Labuhan sampai Pantai Glagah kurang lebih 1,5 kilometer," kata Seto melalui siaran tertulisnya.
Kecelakaan laut ini terjadi pada Sabtu (4/1/2025) yang menyebabkan seorang nelayan meninggal dunia dan satu orang lainnya hilang. Seto menjelaskan kecelakaan laut ini bermula saat Aan Anugrah Budi Setya, 28, dan Mareta Ryan Afandi, 27, hendak berlabuh setelah melaut. Keduanya merupakan warga Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon yang berangkat melaut pada Sabtu pagi tadi.
BACA JUGA: Dihantam Gelombang, Seorang Nelayan Kulonprogo Meninggal, Satu Lagi Hilang
Dua nelayan ini berangkat melaut pada pukul 05.30 WIB. Kapal yang digunakan dua nelayan ini saat itu adalah Gerbang Segoro 01.
Seto menyebut dua nelayan ini menangkap ikan dengan cara menyaringnya. Setelah selesai menjaring, memutuskan untuk pulang. Sekitar pukul 10.00 WIB, jelas Seto, kedua nelayan tersebut memutuskan untuk mendarat ke tepi Pantai Congot.
“Saat sampai di tepi pantai, kapal yang digunakan terhantam ombak besar dari belakang yang mengakibatkan kapal terbalik sehingga para korban terjatuh ke laut,” jelasnya.
Setelah tercebur ke laut itu, lanjut Seto, warga sekitar mengetahuinya. “Tim gabungan langsung melakukan evakuasi, korban atas nama Mareta dapat ditemukan,” terangnya.
Saat nelayan berusia 27 tahun itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, lanjut Seto, hal itu diketahui dari keterangan medis setelah korban diperiksa di RS Rizki Amalia. “Dokter menerangkan bahwa korban saudara Mareta Riyan Afandi pada saat dibawa ke RS Riski Amalia dalam keadaan sudah meninggal dunia,” paparnya.
Sementara korban lainnya yaitu Aan hingga Minggu (5/1/2025) ini masih dalam proses pencarian. Seto mengatakan pencarian korban dimaksimalkan melalui penyirisan di jalur darat. "Karena ombak tinggi, pencarian di laut menggunakan kapal jukung tidak bisa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Targetkan Bentuk 5.000 Satuan Pelayanan di 2025
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Perpanjangan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga Februari 2025
- Selama Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Jogja Angkut 448.586 Penumpang
- Program MBG Belum Dijalankan Lanud Adisutjipto Hari Ini, Ini Alasannya
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Begini Teknis MBG di Pesantren Bantul
- Sudah Hari Ketiga, Nelayan yang Hilang di Pantai Congot Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement