Advertisement

Kondisi Cuaca Sebabkan Harga Cabai Rawit di Gunungkidul Terus Meroket

Yosef Leon
Rabu, 08 Januari 2025 - 17:57 WIB
Ujang Hasanudin
Kondisi Cuaca Sebabkan Harga Cabai Rawit di Gunungkidul Terus Meroket Cabai rawit merah di Pasar Kramatjati Jakarta. - Bisnis / Himawan L Nugraha

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Harga sejumlah komoditas pangan di Kabupaten Gunungkidul mengalami fluktuasi dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada cabai rawit merah dan bawang merah, sementara harga telur ayam mulai menunjukkan tren penurunan.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan, harga cabai rawit merah saat ini mengalami kenaikan yang cukup drastis. Jika sebelumnya harga normal cabai rawit merah sekitar Rp30.000 per kilogram, kini harganya telah mencapai Rp98.000 per kilogram. Sementara itu, harga bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp28.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram.

Advertisement

“Kenaikan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat kondisi musim yang tidak menentu,” jelas Ris, Rabu (8/1/2025). 

Berbeda dengan cabai dan bawang, harga telur ayam justru menunjukkan tren penurunan. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan pasokan telur ayam di pasaran.

BACA JUGA: Harga Cabai Kian Melejit di Awal Tahun 2025, Tembus Rp76.000 per Kilogram

Menanggapi fluktuasi harga pangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus melakukan pemantauan dan monitoring terhadap perkembangan harga di pasaran. Namun, Ris menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan operasi pasar untuk komoditas seperti cabai rawit merah yang memiliki daya tahan simpan yang sangat singkat.

“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi situasi. Operasi pasar untuk komoditas seperti cabai memang tidak efektif karena sifatnya yang mudah busuk,” ujarnya.

Menghadapi kenaikan harga pangan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Pemkab Gunungkidul mengaku bersama para pelaku usaha terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan. Masyarakat juga disarankan untuk mengkonsumsi berbagai jenis pangan alternatif sebagai pengganti komoditas yang harganya sedang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jalur Trans Jogja Terbaru 2025

Jalur Trans Jogja Terbaru 2025

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Platform X Dituding Langgar UU, Elon Musk Terancam Denda

News
| Kamis, 09 Januari 2025, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement