Advertisement
Viral Kebocoran Retribusi Wisata Pantai di Medsos, Begini Penjelasan Dinas Pariwisata Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul diguncang isu kebocoran retribusi pembelian tiket masuk ke Pantai. Adapun praktiknya dengna cara memberikan lebaran tiket yang tidak sesuai dengan jumlah pengunjung.
Kasus ini menjadi setelah diunggah di akun media sosial X, Kamis (1/5/2025). Unggahan berisikan keluhan pengunjung saat masuk ke kawasan Pantai Ngrenehan di Kapanewon Saptosari. Dijelaskan, saat masuk ke destinasi di dalam mobil ada lebih dari dua orang.
Advertisement
Sesuai dengan ketentuan, retribusi yang dibayarkan disamakan jumlah yang datang dengan nominal Rp7.500 per orang. Namun, setelah membayar, pengunjung ini mengaku hanya diberikan dua lembar tiket untuk dua orang.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi tentang berita viral di medsos tentang masalah tiket retribusi masuk ke kawasan pantai. Upaya klarifikasi juga sudah dilakukan dengan menghubungi petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Pantai yang viral ini.
Hasil klarifikasi ada dugaan proses penarikan retribusi dilakukan oleh pihak dari kalurahan setempat. Adanya temuan ini, pihaknya juga sudah meminta kepada lurah agar melakukan evaluasi dan pencermatan terhadap proses penarikan tiket masuk ke pengunjung yang datang.
“Kami akan memanggil lurah dan petugas jaga TPR di tempat kejadian,” kata Supri, Jumat (2/5/2025).
BACA JUGA: Anggaran Cekak, Revitalisasi Telaga di Gunungkidul Belum Bisa Dijalankan
Dia menjelaskan, untuk tiket ada beberapa jenis, mulai dari Tunggal, satu tiket berdua hingga rombongan. Adapun harga disesuaikan dengan lokasi destinasi dan jumlah orang yang tertera didalam tiket.
“Jadi tidak hanya satu tiket untuk satu pengunjung. Tapi, ada juga yang satu tiket berlaku bagi dua orang, empat orang hingga sepuluh orang,” katanya.
Oleh karena itu, Supri meminta kepada pengunjung untuk memeriksa tiket yang telah dibayar sebelum meninggalkan pos TPR. Hal ini diperlukan guna memastikan tiket sesuai dengan jumlah yang berkunjung.
“Diperiksa dulu karena memang ada tiket dalam kategori kelompok untuk memudahkan dalam pelayanan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana menambahkan, calon pengunjung diimbau mulai menggunakan teknologi dalam bertransaksi untuk berwisata ke destinasi di Gunungkidul. Pihaknya sudah mengembangkan pembelian tiket secara online untuk mempermudah bertransaksi dan mengurangi risiko kebocoran retribusi wisata.
“Kita terus mendorong pengunjung menggunakan pembayaran non tunai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dua Pulau Tanpa Nama Dekat Resort Mewah Pulau Bawah Anambas Dijual Melalui Website
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Gelar Bazar Pangan Murah, 5Kg Beras Premium Dijual Rp62.500
- Wisatawan Malioboro Membutuhkan Fasilitas Penunjang bagi Pejalan Kaki
- Jalan Rusak Ditanami Pohon Pisang, Pemkab Kulonprogo Buka Opsi Lakukan Pengurukan
- Polemik Pengolahan Sampah di ITF Niten, Pemkab Janji Tak Tambah Kapasitas
- Tren Terus Menurun, TBC di Kota Jogja Kini Sentuh 583 Kasus
Advertisement
Advertisement