Advertisement
TPS3R Panggungharjo Tak Lagi Olah Minyak Jelantah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Kelompok Usaha Pengelola Sampah (Kupas) di Panggungharjo, Sewon, Bantul tidak lagi melakukan pengolahan minyak jelantah sisa penggorengan dari rumah tangga [Refined Used Cooking Oil (R-UCO)] menjadi bahan bakar pengganti solar.
Hal itu dilakukan setelah kerja sama antara TPS3R Kupas dengan PT. Tirta Investama Danone Aqua tidak berlanjut.
Advertisement
"Terakhir kami melakukan pengolahan R-UCO dijadikan bahan bakar alternatif pengganti solar pada 2018. Karena kami putus kontrak dengan PT. Tirta Investama Danone Aqua, jadi tidak lagi melakukan pengolahan lagi," kata Manager TPS3R Kupas, Siswoyo, saat ditemui di TPS3R Kupas, Bantul, Rabu (15/1/2024).
Menurut dia, adanya putus kontrak tersebut juga berdampak kepada pendapatan dari BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo, Sewon.
Di mana, pada 2016, TPS3R Kupas mampu memproduksi minyak jelantah sebanyak 33 ton, lalu pada 2017, jumlah tersebut turun menjadi 27 ton yang disetor ke Danone Aqua. Adapun, terkait penyebab putus kontrak antara TPS3R Kupas dengan PT Tirta Investama Danone Aqua, Siswoyo enggan mengungkapkan.
"Setelah putus kontrak itu, kami masih melakukan pengambilan minyak jelantah dari warga. Tapi, tidak mengolahnya," ungkap Siswoyo.
Siswoyo menceritakan, saat ini pihaknya memilih menjual minyak jelantah yang diambil dari warga dengan melibatkan 22 bank sampah. Di mana, setiap bank sampah tersebut membeli minyak jelantah dari warga senilai Rp6.500 per liter.
BACA JUGA: Pedagang Teras Malioboro 2 Beskalan Mulai Mengecek Lapak, Belum Ada Aktivitas Pindahan
Dalam sebulan, TPS3R Kupas mampu mengumpulkan sebanyak 150 liter minyak jelantah. Minyak itu kemudian dijual lagi ke salah satu perusahaan dengan perjanjian khusus, di mana minyak jelantah itu tidak boleh digunakan untuk kebutuhan konsumsi (untuk penggorengan).
"Untuk saat ini per kilogram kami jual sekitar Rp10.000. Karena kami jualnya memang per kilogram," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui pada 2016 lalu, BUMDes Panggung Lestari Kalurahan Panggungharjo Sewon Bantul bersama PT. Tirta Investama Danone Aqua melakukan kerja sama dalam pengolahan R-UCO dijadikan bahan bakar alternatif pengganti solar.
Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani oleh Lurah Panggungharjo saat itu, Wahyudi Anggoro Hadi dan Direktur Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Karyanto Wibowo, disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Bambang Guritno mewakili Bupati Bantul di Balai Kalurahan Panggungharjo, Sewon.
Saat itu, Wahyudi Anggoro menyatakan minyak jelantah yang biasanya dibuang dan mencemari lingkungan sekarang memiliki nilai manfaat.
Oleh karena itu pihaknya bersama warga merencanakan peralatan untuk memproduksi dan meningkatkan kualitas R-UCO dengan menggunakan teknik cracking atau pirolisis. Untuk mendapatkan minyak jelantah, selain mengumpulkan dari warga setempat juga mendatangkan dari sekitar Bantul, Gunungkidul dan Purworejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Bantul, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA, Sabtu 19 April 2025
Advertisement