Advertisement
DPRD Kulonprogo Sarankan Penggunaan Danais Harus Tepat Sasaran

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–DPRD Kulonprogo menyoroti alokasi Dana Keistimewaan (Danais) untuk Bumi Binangun sebesar Rp103 miliar. Angka ini menjadi yang terbanyak dibanding kabupaten/kota lain di DIY. Karena itu, danais harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dan tepat sasaran.
Ketua DPRD Kulonprogo, Aris Syarifuddin, menjelaskan Pemkab Kulonprogo yang menjadi pengelola danais mesti mempertimbangkan dan menghitung secara matang program pembangunan yang menggunakan anggaran tersebut. “Meskipun ini kewenangan Pemda DIY dalam menentukan alokasi, tetapi kami juga akan memberikan masukan ke Pemkab agar makin efektif untuk meningkatkan pembangunan,” katanya, Kamis (16/1/2025).
Advertisement
Dewan, menurut Aris, menyarankan agar danais dimanfaatkan untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur akses ke tempat wisata. “Jalan perlu perbaikan agar wisatawan mau berkunjung lagi, tidak hanya sekali berkunjung karena aksesnya kurang memadai,” katanya.
Peningkatan akses menuju tempat wisata, menurut Aris, juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). “Saat PAD meningkat dan pembangunan yang dilakukan semakin masif, maka masyarakat yang paling diuntungkan,” katanya.
BACA JUGA: Teras Malioboro: Arsitektur Ketandan Dipuji, Beskalan Kurang Papan Nama
Aris menilai, selama ini pemanfaatan danais di Kulonprogo kurang optimal, terutama seperti event kebudayaan dan pariwisata. “Kurang optimal bukan berarti tidak penting, tentu event budaya dan pariwisata yang dilakukan tujuannya bagus untuk edukasi dan semacamnya, tapi perlu ditingkatkan lagi agar merata,” katanya.
Penjabat Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi, menyebut jajarannya sudah menyusun rencana pemanfaatan danais. “Perencanaan pemanfaatan yang kami lakukan mempertimbangkan banyak hal, terutama ketepatan sasaran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Siwi juga memastikan danais juga akan digunakan untuk pembenahan infrastruktur. "Alokasi danais ini juga mempertimbangkan banyak hal, terutama disesuaikan dengan kebutuhan daerah," katanya
Pemanfaatan danais untuk kegiatan kebudayaan, menurut Siwi, juga bermakna luas tidak sekedar atraksi tapi untuk memberdayakan perekonomian masyarakat. “Selama ini sudah dilakukan, seperti upaya peningkatan produktivitas sektor pertanian, perikanan, hingga UMKM yang berbasis kebudayaan lokal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Bongkar Kasus Penipuan Online dengan Modus Perdagangan Saham dan Aset Kripto
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Terkena Sedimentasi Akut, Ratusan Telaga di Gunungkidul Mengering saat Kemarau
- Pecah Rekor Baru, RS Siloam Jogja Skrining 1000 Perempuan Selama 3 Hari
- 38 Calon Krisma Paroki Brayut Kunjungi Panti Asuhan Ponpes Zuhriah Rejodani Sleman, Ini Tujuannya
- Demo Buruh di Jogja Tuntut Revisi UU Ketenagakerjaan
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 2 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
Advertisement