Advertisement
Mahasiswa UII Ciptakan Pesawat Aeromodelling, Siap Berkompetisi di KRTI 2025
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aero FTI UII berhasil menciptakan sebuah pesawat aeromodelling. Hasil karya ini dipersiapkan untuk bisa menembus kompetisi Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025.
Ketua UKM Aero UII Muhammad Irfan Haikal Athallah mengatakan terbentuknya UKM tersebut berawal dari beberapa mahasiswa yang memiliki minat dan pengalaman di bidang aeromodeling. Di sisi lain UKM jenis ini di UII sudah lama tidak ada. Oleh karena itu dengan difasilitasi kampus, kemudian membentuk UKM Aero pada Desember 2024.
Advertisement
"Kami saat ini timnya ada delapan mahasiswa, semuanya dari mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2023. Sampai saat ini kami sudah membuat satu pesawat aeromodeling dan targetnya kami ini bisa dilombakan di KRTI 2025 mendatang," katanya Kamis (16/1/2025).
Adapun pesawat yang diproduksi tersebut memiliki bentang sayap sepanjang 1,4 meter dan panjang fuselage 1,2 meter dengan desain bentuk capung serta struktur fixed wing. Pesawat dilengkapi dengan motor di bagian depan untuk menghasilkan daya dorong, serta servo mengontrol aileron, elevator, dan rudder untuk mengatur gerakan pesawat. Dengan dua servo untuk aileron mampu mengatur gerakan ke kiri atau kanan saat berbelok, pesawat dapat bermanuver dengan stabil.
"Satu servo mengontrol elevator untuk mengatur gerakan naik atau turun bagian depan pesawat, dan satu servo lainnya mengontrol rudder untuk mengontrol arah pesawat ke kiri atau kanan," ujarnya.
Cara mengoperasikannya dimulai dengan remote control mengirimkan sinyal ke receiver di pesawat. Receiver ini kemudian menerjemahkan sinyal menjadi gerakan servo dan motor sesuai perintah yang diterima. "Misalnya, saat joystick digerakkan ke kanan pada remote control, sinyal tersebut dikirim ke receiver, yang kemudian menggerakkan servo aileron untuk mengubah posisi sayap ke kanan, sehingga pesawat berbelok ke kanan," katanya.
Dosen Jurusan Teknik Elektro FTI UII Sisdarmanto Adinandra mengapresiasi karya mahasiswa tersebut. Ia mendukung semangat mereka yang bertekad untuk membawa hasil karya itu ke KRTI 2025. Selain itu, ia mendorong agar pesawat tersebut dilakukan riset lebih lanjut agar bisa dikembangkan dari sisi manfaat.
BACA JUGA : Peringatan Hadeging Pakualaman ke-212, Berikut Rangkaian Acaranya
Menurutnya, pesawat aeromodelling ini jika ditambah kelengkapan lain seperti GPS maka bisa dimanfaatkan untuk pemetaan lahan dan sejenisnya. "Karena dari sisi biaya lebih murah pesawat model ini daripada drone ketika untuk pemetaan. Tentu kami mendorong agar ke depan bisa berkembang dan akan kami berikan pendampingan terutama target untuk bisa ikut ke KRTI 2025," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pedagang Burung Pipit Ketiban Rezeki Saat Imlek, Dibeli untuk Dilepaskan Kembali
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Rekomendasi 3 Kelenteng untuk Perayaan Imlek di Jogja
- Okupansi Kereta Jarak Jauh Capai 117 Persen
- Korban Apartemen Malioboro City Rayakan Imlek dalam Bayang-bayang Keprihatinan
- Rekor Tertinggi, Hotel di DIY Penuh Dipesan pada Libur Isra Mikraj dan Imlek
- PSS Sleman Kalah dari Semen Padang di Stadion Sultan Agung Bantul
Advertisement
Advertisement