Advertisement

Kondisi Terbaru Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Dua Kali Operasi

Yosef Leon
Senin, 20 Januari 2025 - 13:27 WIB
Ujang Hasanudin
Kondisi Terbaru Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Dua Kali Operasi Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan. - Harian Jogja - Catur Dwi JanatiÂ

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Mahasiswi korban penyiraman air keras yang sempat menjadi perhatian publik beberapa waktu lalu kini tengah menjalani proses pemulihan intensif di RSUP Dr. Sardjito, Jogja. Menurut keterangan Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, pasien tersebut masih dirawat dan dalam tahap pemulihan luka serius akibat insiden yang dialaminya.

"Saat ini, pasien masih menjalani proses pemulihan kulit yang terluka. Luka tersebut memerlukan penanganan khusus, termasuk beberapa tahapan operasi," ujar Banu, Senin (20/1/2025).

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, pasien telah menjalani dua kali operasi untuk menangani luka-lukanya. "Dua kali operasi dilakukan untuk mengangkat jaringan yang sudah mati. Operasi ini penting karena luka yang dialami cukup luas," tambahnya.

Banu menambahkan bahwa tindakan operasi berikutnya difokuskan pada upaya cangkok kulit untuk memperbaiki jaringan kulit yang rusak. "Rencananya, proses cangkok kulit bisa lebih dari satu kali tindakan. Saat ini, prioritasnya adalah daerah wajah, mengingat area ini membutuhkan perhatian lebih dalam hal pemulihan," katanya.

BACA JUGA: Seorang Mahasiswi di Jogja Disiram Air Keras, Polisi Tangkap Pelaku

Proses pemulihan pasien disebut akan memakan waktu yang tidak singkat. "Penanganan korban penyiraman air keras seperti ini memang membutuhkan perawatan yang intensif dan berkelanjutan. Kami terus memantau perkembangan pasien secara menyeluruh untuk memastikan hasil terbaik," lanjut Banu.

Insiden penyiraman air keras ini menimbulkan keprihatinan mendalam di masyarakat. Dukungan moral terus mengalir kepada korban dari berbagai pihak, termasuk komunitas kampus dan masyarakat umum. Pihak rumah sakit juga berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam membantu korban melewati masa-masa sulit ini.

"Perjuangan pasien dalam menghadapi trauma fisik dan psikologis akibat peristiwa ini tentu membutuhkan dukungan yang besar, baik dari keluarga, tenaga medis, maupun masyarakat. Upaya pemulihan tidak hanya melibatkan aspek medis, tetapi juga psikososial agar korban dapat kembali menjalani kehidupan secara optimal," pungkas Banu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pakar Intelijen Sebut Kenaikan Anggaran Harus Diiringi Kesejahteraan Prajurit

News
| Senin, 20 Januari 2025, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk Urutan Dua Wisata Terbaik di Dunia Menurut TripAdvisor

Wisata
| Sabtu, 18 Januari 2025, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement