Advertisement
Wajib Tiga Poin, Laga Kontra Arema Malang Jadi Kunci Nasib PSS di Papan Bawah Liga 1

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Laga pekan ke-23 BRI Liga 1-2024/2025 mempertemukan PSS dengan Arema, Senin (17/2/2025). Laga yang digelar di Stadion Soepriadi, Blitar pukul 19.00 WIB itu bakal menjadi laga krusial bagi Super Elja.
Dalam laga itu, jika gagal mengaamankan tiga poin, maka posisi PSS di klasemen semakin tak aman dan mendekati zona degradasi.
Advertisement
Di pekan ke-22 BRI Liga 1-2024/2025, tiga tim di zona degradasi, Semen Padang, Persis Solo dan Madura United mengoleksi jumlah poin yang sama yakni 17 poin. Satu kemenangan dari ketiga tim di zona degradasi tersebut bisa langsung menggeser PSS yang baru mengemas 19 poin.
Itulah sebabnya, bila tetap ingin menjauhi zona degradasi PSS setidaknya harus menang dalam laga kontra Arema nanti.
Manajer Tim PSS, Leonard Tupamahu menegaskan bila tim PSS akan memberikan yang terbaik.
Ditegaskannya, kemenangan menjadi target Super Elja saat bertandang ke kandang Arema nanti. "Kami berusaha memberikan yang terbaik. Yang pasti target kami adalah menang, enggak mungkin main bola itu targetnya kalah," kata Leo, Jumat (14/2/2025).
Menurut Leo rentetan kekalahan yang dialami Super Elja di tiga laga terakhir sedikit banyak berpengaruh kepada mental pemain.
BACA JUGA: Kalah Tiga Kali Berturut-turut, Skuad PSS Dievaluasi Ketat
Namun, Leo menegaskan sebagai pemain profesional mereka harus cepat bangkit dari kekalahan. "Yang pasti itu sedikit banyak mempengaruhi. Tetapi sebagai pemain profesional kami harus cepat bangkit," ujarnya.
Sebagai mantan pemain, Leo mengaku paham betul rasanya mengalami kekalahan beruntun. Kondisi ini menjadi ujian mental bagi pemain. "Saya tahu, saya juga bekas pemain tahu bagaimana rasanya menghadapi tiga kali kekalahan, empat kali kekalahan, lima kali kekalahan, ya kan posisi sulit kami tahu itu dan itu ujian setiap pemain ujian mentalnya mereka gitu untuk bangkit," kata dia.
Bisa melalui kondisi seperti ini disebut Leo akan membuat pemain menjadi pemain hebat. Pemain harus bisa keluar dari situasi ini dan menjadi pemain yang lebih baik lagi. "Kalau mau jadi pemain top dia harus kebal masalah kayak gini, dia harus lewatin hal-hal kayak gini. Kalau enggak dia enggak akan jadi pemain hebat, dia gak bisa jadi pemenang. Cuma jadi pemain biasa-biasa aja. Ini mereka harus hadapi situasi kayak gini kalau mau jadi pemain yang lebih bagus lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Apple Pindahkan Produksi iPhone dari China ke India, Nilai Investasi Rp369 Triliun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Parkir Liar di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Bikin Resah, Dishub Bantul Berjanji Menertibkan
- Produksi Ikan Tangkap di DIY Mulai Meningkat di April 2025
- 2 Wisatawan Asal Banjarnegara Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 1 Orang Hilang
- Pemkot Jogja Akan Melibatkan Ribuan Mahasiswa untuk Menangani Sampah
- Tabrakan Scoopy vs Vario, 2 Orang Terluka
Advertisement