Advertisement

Kasus Keracunan di Tempel Sleman, Polisi Temukan Formalin pada Sampel Makanan

Catur Dwi Janati
Selasa, 25 Februari 2025 - 21:17 WIB
Maya Herawati
Kasus Keracunan di Tempel Sleman, Polisi Temukan Formalin pada Sampel Makanan Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian ditemui di Mapolresta Sleman pada Selasa (25/2/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus keracunan massal di Tempel dan Mlati bakal memasuki tahap baru. Polisi memastikan adanya kandungan formalin pada sampel makanan yang diambil dia dua lokasi keracunan massal.

Temuan formalin ini dipastikan kepolisian usai melakukan pemeriksaan di laboratorium forensik (labfor). "Dari hasil labfor, kami ada mengambil beberapa sampel, dari berapa tempat itu mengandung formalin," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian ditemui pada Selasa (25/2/2025) di Mapolresta Sleman.

Advertisement

Adrian saat ini belum menerangkan seberapa tinggi kadar formalin yang ditemukan di dalam sampel. Hanya saja Adrian mengatakan kandungan formalin tersebut tak hanya ditemukan pada sampel makanan, namun bahkan ditemukan juga pada sampel muntahan korban keracunan yang diperiksa.

Hanya saja Adrian belum bisa menyampaikan jenis hidangan apa yang mengandung formalin tersebut.

"Ya nanti kami update, yang penting di sampel makanan yang kami duga kuat itu baik dari tempat pembuatannya habis itu dari tempat dua TKP ya dari Tempel maupun [Mlati] itu, itu ada formalin," tegasnya.

Keberadaan kandungan senyawa kimia tersebut diduga menjadi sebab warga mengalami gejala-gejala keracunan.

BACA JUGA: 2 PNS Gunungkidul Diduga Berselingkuh dan Mesum di Toilet Pemkab

"Iya benar. Jadi yang seperti yang pernah saya jelaskan, jadi antara pemeriksaan kami sama pemeriksaan Dinas Kesehatan itu beda, kalau mereka [Dinkes] itu mikrobiologinya kalau kami [Polresta] senyawa kimia," katanya.

Dari temuan ini, Polresta Sleman akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi yang telah dimintai keterangan saat penyelidikan. Adrian menduga kuat ada unsur pidana dalam peristiwa keracunan makanan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Karena kami duga kuat ada unsur tindak pidana di situ. Mungkin dalam waktu dekat akan update lagi untuk penanganannya," kata Adrian.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Sleman juga melakukan pemeriksaan sampel makanan di lokasi keracunan di Tempel dan Mlati. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menjelaskan ditemukan cemaran sejumlah bakteri pada sampel yang diuji.

"Dari hasil pemeriksaan sampel makanan tersebut beberapa ditemukan adanya cemaran Salmonella sp, Bacillus cereus dan Escherichia coli," terang Cahya.

Cahya melanjutkan bila insiden keracunan makanan di Tempel diduga terjadi karena keberadaan cemaran kontaminasi sejumlah bakteri pada makanan yang disajikan.

"Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus cereus dan E. coli pada makanan yang disajikan," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PDIP Sebut Megawati Tidak Pernah Melarang Kepala Daerah Ikut Retreat, Hanya Menunda

News
| Selasa, 25 Februari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali

Wisata
| Sabtu, 22 Februari 2025, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement