Advertisement

Usai Retret Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Fokus Tangani Masalah Kemiskinan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 28 Februari 2025 - 21:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Usai Retret Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Fokus Tangani Masalah Kemiskinan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Seusai menjalani retret, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih akan melakukan upaya penanganan kemiskinan. Hal itu sesuai dengan Asta Cita Prabowo-Gibran. 

Halim menuturkan pihaknya menargetkan penurunan kemiskinan mencapai angka 10% tahun 2025. Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Bantul mencapai 11,95% pada Maret 2024.

Advertisement

BACA JUGA: Usai Retret Harda Ingin Fokus Kerjakan Tiga PR

"Kita akan mempercepat capaian kinerja untuk penanggulangan kemiskinan," ujarnya, Jumat (28/2/2025).

Untuk merealisasikan hal tersebut, Halim menuturkan pihaknya akan mengundang pejabat eselon dua dan tiga di lingkup Pemkab Bantul, serta para lurah dan pamong di wilayah Bantul. Dalam undangan tersebut pihaknya juga akan memaparkan mengenai berbagai arahan dari Presiden Prabowo mengenai Asta Cita Prabowo-Gibran. 

Selain itu, Halim juga akan berupaya membangun komitmen bersama untuk melakukan perubahan mental bagi perangkat daerah di Pemkab Bantul dan kalurahan. 

Kemudian, pihaknya juga akan berupaya menggunakan anggaran dengan efisien. Beberapa kegiatan yang dinilai pemborosan anggaran akan diefisensikan. 

BACA JUGA: Sepulang Retret, Wali Kota Fokus Bangun Semangat Berdikari di Jogja

"Karena Indonesia sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan, kita sedang bersaing dengan negara luar. Tetapi kita juga punya peluang yang luar biasa ketika kita tempat mengelolanya, kalau kita tepat mengelolanya kita akan jadi negara yang hebat," katanya 

Halim menuturkan Presiden Prabowo menekankan pentingnya keadilan ekonomi. Dia mengaku pemberantasan kemiskinan harus cepat dilakukan. 

Pendekatan pemerintah untuk pengelolaan sumber daya yang tidak efektif harus dihentikan. 

"Langkah pertama efisensi, tidak hanya Rp300 triliun tetapi Rp800 triliun dilakukan efisensi," katanya. 

Dari efisiensi anggaran tersebut digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, perbaikan infrastruktur pedesaan dan hilirisasi sumber daya alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ibadah Salat Tarawih Perdana di Masjid Istiqlal Diikuti Ribuan Orang

News
| Jum'at, 28 Februari 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Wisata ke Likupang, Menikmati Surga Tersembunyi Keindahan Alam

Wisata
| Selasa, 25 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement