Advertisement
6 Bank Sampah di Kotabaru Kelola Sampah Anorganik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Kotabaru memiliki enam bank sampah yang tersebar di setiap RW. Bank sampah-bank sampah tersebut melakukan berbagai aktivitas untuk mengelola sampah terutama anorganik yang dihasilkan masyarakat.
Ketua Forum Bank Sampah (FBS) Kotabaru, Ika Yuli Asri, menjelaskan bank sampah di Kotabaru ada enam unit, yakni Bank Sampah Code Mandiri di RW 1, Bank Sampah Sidomulyo di RW 2, Bank Sampah Berkah dan Bank Sampah Makmur di RW 3, Bank Sampah Akasia di RW 4 dan Bank Sampah Piranti di RW 5.
Advertisement
“Kegiatannya penimbangan rutin sampah anorganik, ada yang dua minggu sekali, ada yang sebulan sekali. Di beberapa bank sampah membuat kerajinan, seperti di Bank Sampah Akasia membuat bunga kering dan lampion dari sisa barang bekas,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Kemudian di Bank Sampah Makmur dan Bank Sampah Berkah, membuat tas dari tutup botol dan bunga dari sedotan. “Kemudian di Bank Sampah Sidomulyo RW 2 ada budidaya magot. Itu udah berjalan sekitar satu tahun ini,” ungkapnya.
Budidaya magot tersebut berfungsi untuk mengolah sampah sisa makanan. Namun produksi magot belum banyak karena warga di RW 3 tidak banyak dan kebanyakan masyarakat Kotabaru sudah memiliki biopori untuk mengolah sampah organik. “Jadi belum dijual hasilnya, paling hanya diberikan buat yang membutuhkan,” kata dia.
Masing-masing bank sampah juga sudah difasilitasi mesin pencacah, bak pilah dan ember tumpuk. Mesin pencacah digunakan untuk mencacah sampah daun untuk dijadikan pupuk kompos. Adapun untuk sampah anorganik, bank sampah di Kotabaru menerima semua jenis barang.
“Semua sampah anorganik diterima. Walaupun tidak semua pelapak menerima sampah anorganik, seperti Sepatu, ban, tas, plastik kresek. Tapi kami terima semua sampah anorganik. Nanti yang tidak terjual kami serahkan ke FBS Kota Jogja,” ungkapnya.
Sayangnya belum semua warga Kotabaru menjadi anggota bank sampah di RW masing-masing. Hal ini disebabkan beberapa warga sudah menjual sampah anorganiknya sendiri. “Target kami setiap KK menjadi anggota belum maksimal, soalnya banyak warga yang menjadi pelapak sendiri,” katanya.
Namun sebagian besar warga menurutnya sudah menjadi anggota bank sampah. Khusus untuk RW 3 banyak ditempati perkantoran dan restoran. “Jadi kami buat MOU permohonan agar mereka mau menjadi anggota,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisatawan ke Destinasi Bantul Capai 343.352 Orang Sepanjang Januari-Februari 2025
- Libatkan Puluhan UMK, DKUKMPP Bantul Gelar Bazar Ramadan di Kompleks Manding
- Harga Pangan di Bantul Hari Ini 4 Maret 2025: Cabai Turun Jadi Rp90.000, Bawang Merah Stabil
- Wali Kota Jogja Tolak Mobil Dinas Baru, JCW: Patut Dicontoh Kepala Daerah Lain
- Seorang Wanita di Bantul Tewas Setelah Pesta Miras Oplosan
Advertisement
Advertisement