Advertisement
Budi Daya Ternak Kambing dengan Sistem Bagi Hasil Dikembangkan di Nglipar Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Budidaya ternak kambing dengan sistem bagi hasil dikembangkan di Kalurahan Pilangrejo, Nglipar. Usaha ini telah dirintis sejak Agustus 2024 dan sudah ada ratusan warga yang memelihara kambing dengan sistem gaduh.
Lurah Pilangrejo, Sunaryo mengatakan, budidaya kambing dengan sistem gaduh diinisiasi oleh Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek). Kerja sama ini sudah berkembang karena kambing yang dipelihara telah berkembang hingga menembus 500 ekor.
Advertisement
“Untuk pengelolaan ditangani oleh Kelompok Ternak Kambing Senung Makmur Lestari, tapi kambing-kambingnya dipelihara oleh warga yang masuk dalam anggota kelompok,” kata Sunaryo, Senin (10/3/2025).
Dia menjelaskan, adanya kerja sama ini, sudah ada sekitar 279 keluarga yang ikut dalam budidaya. Setiap keluarga ada yang memelihara 2-3 tiga ekor kambing yang berasal dari IKG.
“Menggunakan sistem gaduh, yakni dengan bagi hasil antara investor dengan warga yang memelihara. Kami bersyukur, ternak kambing ini berjalan dengan lancar,” katanya.
Meski demikian, ia berharap adanya pendampingan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk optimalisasi dalam pemeliharaan. Di sisi lain, juga ada tantangan dalam budidaya dikarenakan setiap harinya satu ekor kambing dapat menghasilkan kotoran hingga 1,2 kilogram.
“Ini perlu dikelola dengan baik karena kotoran kambing juga bisa diubah menjadii pupuk sehingga memiliki nilai manfaat yang tinggi,” katanya.
Panewu Nglipar, Sustiwiningsih mengapresiasi kerja sama antara IKG dengan kelompok ternak di Kalurahan Pilangrejo. Menurut dia, sistem peternakan dengan model gaduh ini, maka bisa menjadi solusi karena ada sistem bagi hasil dalam pemeliharaan.
“Ada investornya dan kambing dipelihara warga. Perkembangannya juga bagus karena sejak dibuka pertama di Agustus 2024, jumlah kambingnya terus bertambah,” katanya.
Menurut Sustiwiningsih, budidaya kambing yang dikembangkan lebih ke pembibitan. Terlebih lagi, kata dia, kambing peliharaan merupakan indukan yang siap bunting.
“Bahkan sudah ada bunting saat diserahkan ke warga. Hingga sekarang sudah berkembang dan sudah ada 90 ekor anakan yang siap dijual. Mudah-mudahan dengan program ini bisa meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto menyempatkan diri melihat budidaya ternak kambing di Kalurahan Pilangrejo. Menurut dia, ketersediaan pakan menjadi kunci di bidang peternakan.
“Budidaya ternak di Pilangrejo bagus dan bisa terus dikembangkan. Yang terpenting, manajemen peternakan juga harus professional agar dapat memeroleh keuntungan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- 13 Warga Terdampak Pengembangan Stasiun Lempuyangan Ambil Kompensasi, 1 Masih Bertahan
- Lari Banyak Digandrungi Masyarakat, Guru Besar UNY Sebut Bisa Tingkatkan Angka Kebugaran
- Pembuatan Akun SPMB 2025 di Gunungkidul Sempat Diperpanjang, Hari Ini Mulai Pendaftaran
- Tim SAR Kokam Muhammadiyah Gelar Pelatihan Dasar Water Rescue di Pantai Samas
- Bibit Pesepakbola Putri di Jogja Dinilai Semakin Berkembang dan Berkualitas
Advertisement
Advertisement