Advertisement

Wisatawan Asal Palembang Senang Peroleh Uba Rampe Gunungan

Yosef Leon
Senin, 31 Maret 2025 - 13:47 WIB
Sugeng Pranyoto
Wisatawan Asal Palembang Senang Peroleh Uba Rampe Gunungan Sejumlah wisatawan berebut isi gunungan dalam Garebeg Sawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman, Senin (31/3/2025).-Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Garebeg Sawal yang digelar Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Senin (31/3/2025) di Masjid Gedhe Kauman kembali menarik antusiasme wisatawan dan masyarakat setempat. Selepas Salat Idulfitri ratusan warga dan pelancong telah menanti acara budaya tahunan itu di kawasan sekitar.

Salah satu momen yang paling ditunggu adalah saat gunungan dibagikan kepada masyarakat. Wisatawan merasa senang bisa ikut serta dalam tradisi ini dan percaya bahwa mendapatkan bagian dari gunungan membawa berkah. Perubahan mekanisme dalam prosesi pembagian gunungan juga mendapat perhatian. Jika sebelumnya masyarakat berebut (ngrayah) isi gunungan, kini pembagian dilakukan langsung oleh abdi dalem untuk memastikan ketertiban dan keamanan. Hal ini bertujuan agar semua pengunjung mendapatkan bagian tanpa insiden yang tidak diinginkan.

Advertisement

BACA JUGA : Lebaran, Hasto Minta Pengawasan Ketat terhadap Pembuangan Sampah Sembarangan

Nia, 25, wisatawan asal Palembang menyebut dirinya datang bersama keluarga dan setiap tahun memang selalu rutin mengikuti agenda ini. "Sudah sering, hampir setiap tahun kalau mudik ke Jogja pasti ikut Garebeg," katanya.

Menurutnya, prosesi budaya ini unik dan jarang ditemui di wilayahnya, sehingga dirinya merasa perlu mengabadikan momen dan menyaksikannya bersama masyarakat luas. "Tradisinya unik ditambah lagi dengan pembagian isi gunungan, itu yang saya tunggu-tunggu," ujarnya.

Salah seorang wisatawan lain, Eka, 32 mengaku baru pertama kali menyaksikan langsung Garebeg yang digelar Karaton Ngyogyakarta. Menurutnya selama ini ia hanya menyaksikan prosesi itu di sosial media. "Kebetulan tahun ini Lebaran sekaligus liburan ke Jogja, jadi wajib dikunjungi," jelasnya.

Eka juga mengapresiasi bagaimana tradisi ini tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas budaya Jogja. Ia merasa beruntung bisa menyaksikan langsung warisan budaya yang sudah berlangsung selama berabad-abad itu. "Mungkin ini jadi salah satu rekomendasi agenda budaya yang harus dikunjungi kalau sedang berlibur," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ojol Hanya Peroleh BHR Rp50.000, Wamenaker Emosi

News
| Selasa, 01 April 2025, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja

Wisata
| Minggu, 23 Maret 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement