Advertisement
Masyarakat Bantul Diimbau Mewaspadai Munculnya Hantavirus, Penyakit Mirip Leptospirosis

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hantavirus, penyakit yang bersumber dari hewan pengerat dan memiliki kemiripan dengan leptospirosis. Meski hingga kini belum ditemukan kasus di wilayah setempat, potensi penularannya tetap harus menjadi perhatian.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto menjelaskan, hantavirus termasuk dalam kategori penyakit new emergencies, yakni penyakit dengan pola kemunculan yang jarang tetapi berisiko tinggi.
Advertisement
“Penyebabnya sama seperti leptospirosis, yaitu dari tikus atau hewan pengerat lainnya. Bedanya, hantavirus menyebabkan pembengkakan pada organ pernapasan, sehingga penderitanya bisa mengalami sesak napas,” ujar Samsu, Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA: Penularan Leptospirosis Marak, Dinas Kesehatan Jogja Minta Warga Waspada
Gejala awal yang muncul umumnya berupa demam dan tubuh terasa lemas. Jika mendapati kondisi demikian, Samsu meminta masyarakat untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat agar bisa didiagnosis dan ditangani lebih awal. “Kami sudah menyiapkan layanan deteksi dini di Puskesmas dan rumah sakit. Pengobatannya juga sudah tersedia,” ujarnya.
Sebagai langkah preventif, Samsu menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan sepatu saat beraktivitas di area kebun, gudang, atau tempat yang jarang disambangi.
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara menyebut, pencegahan terhadap hantavirus perlu dimulai dari pengendalian populasi rodensia (tikus) serta mencegah kontak langsung dengan urin, tinja, air liur, dan tempat bersarang hewan pengerat tersebut.
“Menutup lubang di rumah, memasang perangkap tikus, dan melindungi makanan dengan wadah tertutup adalah langkah sederhana yang bisa mencegah risiko paparan,” kata Agus.
BACA JUGA: Musim Penghujan Masih Berlangsung, Masyarakat Diimbau Waspada Leptospirosis
Masyarakat juga diminta untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai fondasi utama untuk mencegah berbagai penyakit menular berbasis lingkungan, termasuk hantavirus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buaya Berkeliaran di Sungai Progo, Dislautkan DIY Bikin Tim Jejaring Penanganan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal KA Bandara Jogja Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Hari Raya Iduladha 2025, Layanan SIM Keliling dan SIM Corner Ditlantas Polda DIY Diliburkan
- Jadwal KRL Jogja Solo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja Turun di Palur
- Libur dan Cuti Bersama Iduladha, Layanan Perpanjangan SIM di Jogja dan 4 Kabupaten Lainnya di DIY Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement