Advertisement
Hasto Menghadap Sultan, Bahas soal Relokasi Parkir ABA hingga Kebersihan Malioboro

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kepatihan, Jumat (11/4/2025). Sejumlah persoalan dibahas mulai dari penyusunan APBD hingga kebersihan Malioboro.
Ditemui wartawan usai pertemuan tersebut, Hasto menjelaskan dalam pertemuan tersebut ia mendapat beberapa arahan dari Sri Sultan HB X. “Salah satunya agar tema pembangunan di Kota Jogja menjadi sub tema pembangunan di Provinsi,” ujarnya.
Advertisement
Kemudian terkait penyusunan APBD Pemkot Jogja agar dilaksanakan tepat waktu. “Kami diingatkan jangan sampai molor-molor menyusun APBD, kalau bisa Oktober selesai. Sehingga program di kota atau kabupaten kalau ada kurangnya masih ada kesempatan satu bulan untuk mengakses program provinsi,” ungkapnya.
Ia juga mendapat arahan untuk menjaga kebersihan Malioboro, untuk memastikan kenyamanan wisatawan dan semua orang yang beraktivitas di Malioboro. “Malioboro masih perlu dibersihkan, selokan-selokan masih perlu dibersihkan supaya Malioboro jangan sampai kumuh,” kata dia.
Selanjutnya ia juga menyampaikan pengembangan Jogja selatan, salah satunya dengan pengembangan Terminal Giwangan. “Kami rencanakan agar bagaimana bus-bus besar tidak masuk kota, kita tampung di Terminal Giwangan dan pakai shuttle ke kota,” ujarnya.
Di kawasan selatan juga dikembangkan kawasan wisata mulai dari Taman Budaya Embung Giwangan, Kotagede hingga Gembiraloka Zoo. “Itu kan menjadi satu kawasan destinasi wisata yang perlu kita kembangkan lagi,” katanya.
BACA JUGA: Siap-Siap! Dikpora Kota Jogja Bakal Buka Kelas Khusus Olahraga di SMPN 13 Jogja
Terkait rencana relokasi tempat parkir Abu Bakar Ali (ABA), pihaknya masih melakukan mapping terhadap juru parkir maupun pedagang. “Kami baru mapping. Kami mapping dulu untuk parkir di seluruh kota ini seperti apa,” paparnya.
Dari arahan Sri Sultan HB X, pihaknya harus memiliki empati terhadap pihak-pihak yang terdampak kebijakan relokasi tersebut. “Kami akan membantu bagaimana dampak kalau tiba waktunnya nanti. Arahan Pak Gubernur kami harus mempunyai empati kepada yang terdampak,” kata dia.
Kepada media ia juga menyampaikan rencananya terkait penutupan 31 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) kecil. “Sifatnya bertahap dan dipelajari satu per satu. Misal di TPS sini sudah ga ada masalah, sudah ada penggerobak untuk membawa sampah ke depo, ditutup,” ungkapnya.
Terkait sampah, pihaknya juga terus menggelar operasi yustisi pelangaar sampah liar. Meski sampai saat ini, belum diterapkan sanksi yang memberatkan. “Kami masih sebatas memberikan edukasi. Pelanggar dibawa ke kantor Satpol PP, diberi edukasi, lalu diantar sampai alamatnya, diserahkan ke RT/RW setempat,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

100 Narapidana Risiko Tinggi Dipindahkan ke Nusakambangan, Pengawalan Sangat Ketat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tiga Hari Hilang, Warga Sleman Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan JJLS Gunungkidul
- Arab Saudi Tidak Menerbitkan Visa Furoda, Begini Kata Kemenag Bantul
- Jenazah Tanpa Identitas Ditemukan di Patuk Gunungkidul
- Jadi Tersangka Penganiayaan 13 Santri Pondok Pesantren Ora Aji Tak Ditahan
- Sleman Gagal Pertahankan Gelar Juara Umum di Popda DIY 2025
Advertisement