Advertisement
Co Working Space hingga Arboretum Akan Dihadirkan di RTH ABA

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY tengah menggodog penataan area Abu Bakar Ali (ABA) untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH). Rencananya akan ada tiga zona di area tersebut, dengan menghadirkan mulai dari co working space hingga arboretum.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo, menjelaskan perencanaan konsep awal pengembangan RTH ABA, akan dibagi dalam tiga zona, yakni zona publik, zona sosial dan zona alam.
Advertisement
Zona publik akan menempati area paling barat, dengan menghadirkan sejumlah fasilitas seperti pintu masuk, penanda keistimewaan, amphitheater. “Serta mushola atau pos keamanan jika ruang yang tersedia masih memungkinkan,” ujarnya saat dihubungi, Senin (21/4/2025).
Kemudian zona sosial menempati bagian tengah, dengan fasilitas meliputi open area, co working space, area bermain dan jogging track. “Zona Alam pada bagian paling timur, meliputi ruang terbuka hijau, arboretum dan amphitheater,” ungkapnya.
Seperti diketahui, arboretum merupakan koleksi pepohonan yang ditanam dalam suatu area tertentu, untuk tujuan konservasi, penelitian atau pendidikan. Arboretum dapat diartikan sebagai kebun botani atau kebun tempat mengumpulkan berbagai jenis pohon.
Arboretum diperlukan karena Pemda DIY menargetkan tutupan hijau pada RTH ABA sebesar 55% dari luas area. Selain itu, RTH ABA juga diharapkan bisa menjadi habitat burung. “Nanti rencananya juga ada pohon endemik Jogja atau yang mempunyai makna filosofi,” kata dia.
BACA JUGA: Dilantik jadi Kepala Dishub DIY, Chrestina Erni Widyastuti Siap Lanjutkan Penataan ABA
Namun untuk kepastiannya, baru bisa dilihat setelah Detailed Engineering Design (DED) jadi. Saat ini, DLHK DIY baru mengajukan penganggaran DED di Perubahan Dana Keistimeweaan (Dais). “Baru kami ajukan penganggaran DED nya diperubahan Dais,” katanya.
Progress Jogj Planning Gallery dan Gedung DPRD DIY
Selain penataan ABA, Pemda DIY juga masih berproses untuk pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG) dan gedung baru DPRD DIY. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Anna Rina Herbanti, menuturkan JPG belum akan dibangun dalam waktu dekat.
Pembangunan JPG baru akan dimulai setelah pembangunan gedung DPRD DIY di jalan Kenari, Umbulharjo, selesai. “Pembangunan JPG masih lama, menunggu gedung DPRD jadi. Untuk pembangunan gedung DPRD diampu Sekretariat Dewan,” katanya.
Di samping itu, karena lokasi JPG berada di jalan Malioboro yang merupakan jalur Sumbu Filosofi, sebelum pembangunan perlu dilakukan kajian Heritage Impact Assessment (HIA) atau analisis dampak pusaka. “Sekarang baru proses dikaji, blm selesai,” paparnya.
Sekretaris DPRD DIY, Yudi Ismono, mengatakan saat ini proses persiapan konstruksi sudah dimulai. “Progresnya masih terus berjalan dan kurva S-nya masih positif. Rencana tanggal 25 April besok ada ground breaking Pak Gubernur,” ungkapnya.
Pembangunan gedung DPRD DIY dikerjakan oleh Waskita KSO Citra dengan nilai kontrak Rp293,8 miliar. Gedung ini ditargetkan jadi pada akhir 2026 mendatang. “Pengerjaan totalnya 21 bulan, sampai 7 Desember 2026,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Lingkungan Hidup Memuji Proses Konservasi Bekas Pabrik Gamping di Gunungkidul
- Bupati Sleman Bahas Kolaborasi Masyarakat dan Kalurahan untuk Majukan Desa di HUT Kalurahan Tirtomartani
- Libatkan Pelaku Usaha Lokal Dalam Pengadaan Barang dan Jasa, Tingkatkan Pemerataan Ekonomi di DIY
- Fakultas Peternakan UGM Jajaki Kerja Sama dengan Jaringan Jagal Indonesia
- Berstatus Anak, 2 Pelaku Penganiyaan di SPBU Kretek Dikenai Wajib Lapor
Advertisement