Advertisement
Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Pembuangan Sampah Liar dengan Menambah Posko

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Pemerintah Kota Jogja akan memperketat pengawasan terhadap pembuangan sampah tidak pada tempatnya atau liar. Pengetatan pengawasan ini arena masih ditemukan pembuangan sampah liar meskipun sudah diberlakukan pembuangan melalui penggerobak.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo, dalam keterangannya mengakui masih ada pembuangan sampah tidak pada tempatnya, seperti di tepi-tepi jalan. Oleh sebab itu pengawasan atau pemantauan di lokasi rawan pembuangan sampah liar ditingkatkan.
Advertisement
Pemkot selama ini sudah mendirikan sejumlah posko siaga darurat sampah untuk memantau dan mencegah pembuangan sampah liar.
“Yang kita pantau ketat sekarang ini adalah adanya warga yang masih satu dua membuang (sampah) di pinggir jalan,” kata Hasto ditemui usai rapat koordinasi penanganan sampah, Selasa (22/4/2025), sebagaimana dilansir dari laman resmi Pemkot Jogja.
Hasto mencontohkan pembuangan sampah ada yang di tepi jalan, jembatan, dan lahan kosong di dekat jalan. Ada juga pembuang sampah liar dari luar Kota Jogja.
Pemkot akan terus memantau pembuangan sampah liar dan memberikan pembinaan dengan edukasi kepada pembuang. Namun jika masih ditemukan pembuangan sampah liar akan diberlakukan sanksi sesuai peraturan daerah. Terutama bagi pembuang sampah liar yang berulang kali melanggar untuk memberikan efek jera.
“Nanti tiba waktunya, kalau ini sudah berjalan masih tetap ada (pembuangan sampah liar) kita akan menerapkan sanksi sesuai dengan aturan yang ada. Artinya sekarang ini (masih) diedukasi. Tapi nanti setelah kita tunggu beberapa saat kita kasih punishment. Saya menerapkannya bertahap, pelan-pelan bertahap tapi pasti,” terangnya.
Hasto menegaskan Pemkot Jogja sudah mengelola sampah secara real time atu sampah har ini diselesaikan hari ini. Jika sampah menginap minimal sehari di atas truk. Sampah-sampah itu dikelola oleh Unit Pengelola Sampah milik Pemkot Yogyakarta dan bekerja sama dengan mitra. Hasto menyebut volume sampah saat ini sekitar 226 ton/hari.
BACA JUGA: Siap-siap, Ada Pemadaman Listrik di Sleman dan Gunungkidul Hari Ini 23 April 2025
Hasto juga mengajak lurah-lurah untuk mendukung penanganan sampah dan mengawal pengawasan pembuangan sampah liar di wilayah masing-masing.
Sedangkan pengendalian 31 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sudah ditutup dan 19 diantaranya sudah dibongkar. Untuk jumlah kelurahan yang berstatus hijau bertambah menjadi 30 kelurahan dan berwarna kuning 10 kelurahan kelurahan. Status hijau berarti kelurahan dalam pengelolaan sampah sudah bain dan kuning masih ditemukan pembuangan sampah di luar depo.
Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat mengatakan pekan ini menambah 3 posko siaga darurat sampah sehingga total menjadi 26 posko. Penambahan ada di Jalan Hos Cokroaminoto 2 posko dan Jalan Magelang 1 posko. Menurutnya wilayah yang masih terjadi kerawanan pembuangan sampah liar adalah Kemantren Umbulharjo dan Gondokusuman.
“Di Umbulharjo seperti di Jalan Kerto, Kenari dan Semaki di dekat SMK 6 Jogja, Pandeyan dan ring road selatan yang masuk wilayah Giwangan. Jumlahnya relatif sedikit dua sampai tiga bungkus (sampah),” papar Octo.
Satpol PP Kota Yogyakarta mencatat dari Februari-Maret 2025 total ada 63 pelanggar yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Ada yang tertangkap tangan, melarikan diri dan terindikasi akan membuang sampah. Mereka membuang sampah dengan cara dilempar menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat .
“Pelanggar pembuangan sampah yang kita dapatkan saat ini memang relatif tidak ada yang membuang langsung dan tertangkap. Tetapi yang ditemui masih ada warga yang membuang di depo secara mandiri. Ketika ditanya KTP Yogya, tapi setelah dicek melalui wilayah tidak berdomisili di wilayah (depo) itu,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Israel Blokade Bantuan ke Gaza Selama 51 Hari, Jalur Gaza Kritis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Paus Fransiskus Wafat, Puluhan Umat Gereja Santo Yakobus Bantul Gelar Doa Rosario
- Pendaftaran Merek Anggur Merah Kaliurang Diperiksa Kemenkum DIY dari Berbagai Aspek
- Pria Asal Semarang Ditemukan Meninggal Bersimbah Darah di Indekos Caturtunggal
- Bangunan Anyar Hasil Renovasi Stadion Maguwoharjo Dikeluhkan Warganet, Bupati Sleman: Masih Masa Pemeliharaan
- Gerakan Ekoteologi, 5.000 Pohon Matoa Ditanam di Kulonprogo
Advertisement