Advertisement
Pemkab Kulonprogo Genjot UMKM Naik Kelas, Begini Langkahnya

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO – Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kulonprogo terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) wilayahnya untuk naik kelas. Pendampingan dan fasilitasi pelaku usaha dalam bidang permodalan dan pemasaran disebut jadi beberapa strategi yang akan dijalankan untuk mengembangkan usaha.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kulonprogo, Iffah Mufidati menyatakan pihaknya aktif memberikan fasilitasi dan pendampingan terhadap aspek legalitas, pemasaran, permodalan, hingga pelatihan berbasis potensi wilayah.
Advertisement
BACA JUGA: Kelok Mertan View Kulonprogo Jadi Panggung Baru Wisata Berbasis Kereta Api
“Kami berupaya agar UMKM naik subkelas dengan memberikan fasilitasi berupa pendampingan terhadap kualitas legalitas maupun pemasaran, baik offline maupun online,” ujar Iffah, Jumat (2/5/2025).
Ia menambahkan, jawatannya juga membangun jaringan kerja sama dengan sumber-sumber permodalan serta melakukan pemantauan pengelolaan permodalan secara berkelanjutan agar bisa diakses oleh para pelaku usaha.
Iffah memaparkan, dari total jumlah penduduk Kulonprogo pada 2024 sebanyak 444.994 jiwa, persentase pelaku UMKM mencapai 11,78% atau sebanyak 52.877 unit usaha. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan usaha mikro sebanyak 52.404 unit, disusul usaha kecil 462 unit, dan usaha menengah 11 unit. Sementara itu, UMKM di sektor industri pengolahan mencakup 3,66% dari total jumlah tersebut.
Adapun yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) tercatat sebanyak 48.375 unit. “Legalitas ini penting agar UMKM bisa mengakses program pemerintah dan kerja sama dengan pihak ketiga secara lebih luas,” katanya.
Dari sisi pendampingan, pihaknya mencatat peningkatan jumlah yang signifikan setiap tahunnya. Pada 2020, jumlah UMKM yang didampingi mencapai 2.348 unit, lalu naik menjadi 3.223 pada 2021, melonjak ke 5.859 di 2022, 8.236 pada 2023, dan menembus 9.998 UMKM pada 2024.
Iffah menambahkan bahwa langkah ini bukan sekadar peningkatan angka, tetapi upaya dalam meningkatkan sekaligus optimalisasi kualitas pelaku usaha agar lebih siap bersaing di pasar lokal maupun nasional. "Fokus kami bukan hanya kuantitas, tapi juga kualitas dan keberlanjutan UMKM," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Langgar Aturan OJK, Nasabah Gugat BPR di PN Bantul
- Jumlah WNA Naik Kereta Tumbuh 10,69 Persen, Jogja Kunjungan Terbanyak
- Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
- Ini Alasan Pemkab Belum Menghapus Dua OPD di Gunungkidul
- Aksi Demo Selesai, Layanan SPKT dan SKCK Polda DIY Kembali Dibuka
Advertisement
Advertisement