Advertisement
Curah Hujan Tinggi di Musim Kemarau, Ini Dampaknya Terhadap Pertanian di Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Curah hujan yang masih tinggi di Bantul dan sekitarnya meskipun telah memasuki musim kemarau disebut tidak memiliki dampak signifikan bagi lahan pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo menyebut kemarau basah yang tengah terjadi sekarang tidak mempengaruhi musim tanam. Masalah yang bisa timbul akibat kondisi ini adalah kemunculan hama penyakit yang disebut sudah terkendali.
Advertisement
BACA JUGA: Sultan HB X Ingatkan Pembagunan Bukan Hanya Fisik Saja
“Curah hujan tinggi di musim kemarau dampaknya ke hama penyakit. Teman-teman sudah menyusuri atau memberikan masukan ke para petani. Memang para petani khawatir terutama di tanaman holtikultura seperti bawang merah, tapi Insyaallah sudah terkendali,” ujar Joko Waluyo, Rabu (14/5/2025).
Mardono (65), salah satu petani Bantul di wilayah Bangunharjo, Sewon, mengaku kemarau basah justru membuat lahan pertaniannya subur. Menurutnya, perubahan cuaca yang terjadi saat ini tidak berdampak negatif terhadap lahan pertaniannya.
Meskipun begitu, bukan berarti Mardono tak menghadapi kendala dalam bertani. Ia menyebut petani di wilayahnya kewalahan menghadapi hama tikus.
Ia mengatakan, setengah hektar dari satu hektar lahan pertanian padi miliknya gagal panen karena hama tikus. Ia pun meminta dinas terkait untuk mensupply obat hama tikus yang menghambat pertaniannya.
Joko Waluyo menyebut adanya hama tikus bukan merupakan dampak dari curah hujan tinggi belakangan ini. Menurutnya, ini bergantung dari tingkat kebersihan lingkungan sekitar.
“Hama tikus bukan karena hama perubahan cuaca, tikus itu kan kebersihan dari pada lingkungan itu,” jelas Joko.
Meskipun begitu, pihaknya tetap mengupayakan agar petani tidak dirugikan oleh hama tikus. Salah satu langkah yang dilakukan ialah melakukan gerakan pengendalian hama.
DKPP Bantul pun menyebut memiliki cukup stok obat hama bagi petani yang membutuhkan dan akan disalurkan secara gratis.
“Nanti kalau ada serangan hama, kelompok tani lapor penyuluh, penyuluh lapor ke sini, kita segera melakukan gerakan pengendalian. Penyemprotan juga kita punya drone, jadi lebih cepat. Penyemprotan obat kan kita pakai drone, jadi bukan manual,” tandasnya.
Meskipun curah hujan masih tinggi, DKPP Bantul telah bersiap jika kemarau yang sesungguhnya datang. Langkah antisipasinya yaitu menyiapkan pompa air yang berjumlah nyaris 5.000 unit untuk mengurangi dampak kemarau terhadap pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pogram Koperasi Desa Merah Putih dan MBG Bisa Meningkatkan Perekonomian Desa hingga Enam Kali Lipat
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Penyebaran PMK saat Iduladha, Pemda DIY Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak
- Pembebasan Lahan Tol Jogja Solo Trihanggo-Junction Masih Tersisa Tiga Persen
- Seluruh Penyandang Disabilitas di Kota Jogja Dapat Pendidikan Secara Gratis
- Dua Sapi PO untuk Kurban Prabowo pada Iduladha Tahun Ini Berasal dari Dlingo dan Pleret Bantul
- Hendak Matikan Saklar Pompa Air, Pria di Kasihan Bantul Malah Jatuh ke Dalam Sumur
Advertisement