Advertisement
Pengajian Akbar KMY Serukan Kerukunan Bangsa dan Jaga Kondusivitas Wilayah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Ribuan warga dari Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) memadati Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Selasa malam (27/5/2025) dalam gelaran pengajian akbar tahunan yang digelar sebagai ajang memperkuat silaturahmi dan kerukunan sosial di wilayah DIY.
Advertisement
Acara ini menghadirkan dua ulama kondang, yakni K.H. Ahmad Muwafiq dan K.H. Musleh Adnan dan terbuka untuk umum, termasuk warga non-Madura. Ketua Umum KMY, RB. Jugil Adiningrat mengatakan, pengajian akbar ini menjadi momen strategis untuk membangun soliditas internal komunitas Madura di Jogja sekaligus menjalin sinergi dengan masyarakat luas.
“Ini agenda tahunan kami. Tujuannya jelas memperkuat silaturahmi dan soliditas internal. Saat internal kuat, kami bisa lebih mudah membangun koordinasi dan kerja sama eksternal terutama dengan Polri, TNI, dan pemerintah,” kata Jugil.
Ia menyebutkan, sekitar 20.000 orang diperkirakan hadir. Data pendaftaran menyebutkan setidaknya 13.500 peserta sudah terdaftar. “Kami berharap cuaca mendukung, agar tidak hanya warga Madura, tapi juga masyarakat Jogja secara umum bisa hadir dan menikmati suasana pengajian ini,” tambahnya.
Menurut dia, tema meningkatkan kerukunan bangsa yang diangkat dalam pengajian ini diharapkan bisa dijadikan pedoman warga Madura dalam beraktivitas dengan warga masyarakat lain di wilayah setempat. “Itu menjadi sebuah dasar utama bagi kami terkait kerukunan harus jadi prioritas utama buat kami karena dengan terciptanya kerukunan tersebut, tentunya kami bisa berusaha lebih nyaman, lebih stabil dan lebih adem,” ungkapnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi warga Madura di wilayahnya. Ia menyoroti peran strategis mereka dalam bidang sosial, pendidikan, hingga keagamaan.
“Warga Madura di DIY, termasuk di Bantul, punya peran besar. Banyak dari mereka yang berprofesi sebagai pengusaha, akademisi, ulama, dan mahasiswa. Mereka dikenal bersahabat, mudah berinteraksi, dan sangat menghormati nilai-nilai lokal,” ujar Halim.
Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan di tengah keberagaman Jogja yang juga dianggap sebagai miniatur Indonesia. “Mari kita rawat terus kerukunan antarwarga, baik sesama Madura maupun lintas etnis. Keamanan dan keharmonisan DIY adalah tanggung jawab bersama,” jelas Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Kantor Kemenko 3 di IKN Selesai dan Siap Digunakan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo dan Macron Naik Maung di Bandara YIA, Lanjut Naik Helikopter ke Magelang
- Merti Dusun, Warga Temuwuh Dlingo Bikin 2.025 Nasi Sarang
- Pengajian Akbar KMY Serukan Kerukunan Bangsa dan Jaga Kondusivitas Wilayah
- Petugas Gabungan Selamatkan Tiga Wisatawan Terseret Ombak Pantai Parangtritis
- Pemkab Kulonprogo Luncurkan Eling Pajak Daerah
Advertisement