Advertisement
Pemkab Gunungkidul Terjunkan 110 Personel untuk Pantau Kesehatan Hewan Kurban

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul segera menerjunkan 110 personel untuk memantau kesehatan hewan kurban jelang Iduladha 2025.
BACA JUGA: Pendirian Koperasi Merah Putih di DIY Dikebut
Advertisement
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul mengatakan 110 personel tersebut diterjunkan pada sebelum dan sesudah hari penyembelihan.
"Untuk pantauan kesehatan hewan kurban, kami akan segera terjunkan 110 personel untuk memantau hal tersebut. Mereka akan diterjunkan sebelum dan sesudah hari penyembelihan. Kemarin sudah pembekalan," jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, kepada Harian Jogja Selasa (3/6/2025).
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, Wibawanti mengatakan dinas akan menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Maka dari itu warga yang hendak membeli hewan kurban disarankan untuk meminta surat tersebut kepada penjual.
"Maka kita anjurkan, pembeli untuk meminta SKKH kepada penjual. Lalu untuk pemeriksaan SKKH sendiri sudah berjalan dengan teman-teman Puskeswan," ujarnya.
Terpisah, pantauan Harian Jogja di lapangan, pada tahun ini penjualan hewan kurban kambing menurun drastis dibandingkan tahun lalu.
Salah satu penjual, Anandita Argani mengatakan bahwa pada tahun ini banyak kambing balik kandang lantaran belum laku hingga hari H menjelang Iduladha.
"Untuk penjualan sedikit menurun mas , di pasar sendiri banyak hewan kurban keluar tapi untuk pembeli agak menurun, banyak kambing yang dibawa balik lagi karna belum laku, untuk pembeli hewan kurban relatif menurun mas," kata Anandita.
Ia pun juga menjelaskan bahwa hewan kurban dagangannya sendiri, beberapa dibeli oleh pembeli asal Jakarta.
Selain itu, harga hewan kurban Kambing pada tahun ini menurut drastis, pada tahun sebelumnya harga kurban kambing pada kisaran Rp2.500.000 namun padda tahun ini hanya berkisar pada satu hingga dua juta rupiah.
"Untuk saya sendiri kemarin kirim ke Jakarta, jadi agak lumayan , karena untuk penjualan lokal sendiri menurun. Mungkin daya beli masyarakat juga menurun mas, untuk stok kambing full dipasar tapi untuk daya beli menurun," katanya.
"untuk harga tahun ini juga turun drastis, tahun sebelumnya kisaran dua juta lima ratus, kalau tahun ini satu juta delapan ratus sampai dua juta," tutup Anandita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rumah Bersubsidi Khusus Gen Z Bakal Dibangun di Wilayah Perkotaan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Rp8,3 Miliar Anggaran Rehabilitasi RTLH di Sleman Disalurkan Pertengahan Juli 2025
- Libatkan Seluruh Perangkat Daerah, Pemkot Jogja Targetkan Stunting di Bawah 10 Persen
- Ini Langkah Desa Wisata di Kulonprogo Mengatasi Dampak Larangan Study Tour dari Jawa Barat
- Pemkab Sleman akan Tata PKL di Lapangan Pemda
- 30 Juni, Jamaah Haji asal DIY Mulai Dipulangkan
Advertisement
Advertisement