Advertisement
Diduga Melecehkan Anak, Tabib Asal Bantul Diamankan Polisi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Seorang pria berusia 65 tahun berinisial NK, yang dikenal sebagai tabib dan menawarkan layanan pengobatan alternatif, telah dilaporkan ke Polsek Pajangan oleh seorang warga berinisial FA. NK sendiri merupakan warga Ngasem, Timbulharjo, Sewon, Bantul.
Laporan tersebut dibuat karena NK diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak perempuan FA yang masih berusia 15 tahun.
Advertisement
Kuasa hukum dari FA, Susanto, menerangkan bahwa peristiwa ini bermula ketika FA mengundang tabib NK ke rumahnya untuk memberikan pengobatan kepada suaminya yang menderita stroke pada Selasa (17/6) pukul 10.30 WIB.
Setelah proses pengobatan selesai, NK sempat beristirahat sejenak dan menikmati makan siang yang disajikan oleh keluarga korban.
Seusai makan, NK kemudian meminta izin kepada tuan rumah untuk mencuci tangan di dapur.
"Saat perjalanan menuju dapur pelaku melewati ruang tengah rumah, tempat korban sedang duduk sendirian. Pada saat itulah, NK diduga melakukan tindakan asusila terhadap korban dengan cara memegang kepala korban dari belakang, menepuk pundaknya sebanyak dua kali, lalu meremas bagian tubuh korban."
"Setelah diduga melakukan aksinya, pelaku ini langsung pamit dan meninggalkan rumah," kata Susanto kepada awak media, Minggu (22/6).
Tidak lama kemudian, korban tiba-tiba menangis histeris dan segera memberi tahu ibunya mengenai apa yang telah dialaminya.
Merasa tidak terima atas perlakuan yang menimpa anaknya, FA langsung melaporkan insiden tersebut ke Polsek Pajangan pada Rabu, 18 Juni 2025, sekitar pukul 07.00 WIB.
"Pihak keluarga korban melaporkan ke Polsek Pajangan pada Rabu 18 Juni 2025 pagi dan langsung ditindak lanjuti dengan cepat oleh aparat kepolisian. Pelaku saat ini telah ditahan," kata Susanto.
Tindakan yang dilaporkan itu diduga melanggar ketentuan hukum sebagaimana tercantum dalam Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Aturan tersebut menyebutkan bahwa siapa pun yang dengan sengaja melakukan perbuatan cabul terhadap anak dapat dikenai hukuman penjara minimal lima tahun dan maksimal lima belas tahun, serta dikenai denda hingga lima miliar rupiah.
"Saat ini, pihak korban telah didampingi okeh kami dari tim Tahta Hukum Yogyakarta guna memastikan proses hukum berjalan objektif dan adil. Proses hukum harus ditegakkan dengan adil dan transparan. Pendampingan hukum ini penting untuk melindungi hak-hak korban yang masih di bawah umur,” tegas Susanto.
Sementara itu pihak Kanit reskrimm Polsek Panjangan, IPTU Rizka Imawan, mengonfirmasi saat ini terduga telah ditahan sejak hari Kamis (19/6).
"Iya sudah ditahan sejak hari Kamis minggu lalu, ini sedang kita dalami lebih lanjut," ucap Rizka saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Senin (23/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL dari Solo ke Jogja Hari Ini Jumat (18/7/2025)
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Hari Ini (18/7/2025)
- Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro ke Parangtrtis Bantul Hari Ini, Jumat 18 Juli 2025
- Ada Pemeliharaan Jaringan, Listrik di Wilayah Bantul Utara Bakal Padam 3 Jam Siang Ini
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
Advertisement
Advertisement