Advertisement
Pengunjung di Pantai Kulonprogo Diminta Waspada Terhadap Serangan Ubur-ubur

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejumlah pantai di Kulonprogo masih aman dari serangan ubur-ubur yang menyasar kepada para wisatawan. Meski demikian, para wisatawan yang berkunjung ke sejumlah pantai di Kulonprogo diminta terus mewaspadai kemugkinan serangan ubur-ubur.
BACA JUGA: Jumlah Wisatawan yang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan Bantul terus bertambah
Advertisement
"Lumrahnya ubur-ubur ini muncul Juli hingga September hanya saja jumlah sedikit atau banyaknya dipengaruhi faktor angin. Karena angin kencang dari pengalaman sebelumnya ikut terdampar di pantai," ujar Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, perhari ini di pantai Kulonprogo belum ada ubur-ubur yang nampak muncul. Pantai Glagah menjadi yang paling dominan dikunjungi wisatawan untuk berenang di Kulonprogo. Selebihnya seperti Pantai Congot, Mlarangan Asri, Trisik dan sebagainya ada yang berenang tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Aris menjelaskan, berkaca dari tahun lalu ada ubur-ubur yang ke tepi pantai Kulonprogo.
"Di Glagah tahun lalu ada tetapi karena pengunjungnya sedikit sehingga tidak ada yang tersengat. Sekalipun ada hanya itungan jari satu atau dua," sambungnya.
Aris mengakui kondisi tersebut merupakan siklus tahunan. Sehingga ketika sudah ada temuan ubur-ubur di pinggir pantai, pihaknya akan memberikan imbauan kepada wisatawan, khususnya kepada anak-anak agar tidak dibuat mainan atau dipegang ketika melihat adanya ubur-ubur.
"Main airnya jangan terlalu lama karena khawatirnya bisa menyengat melalui tentakel ubur-ubur bisa mengakibatkan sesak nafas bagi anak-anak dan panas," ucapnya.
Aris menuturkan, untuk penanganan terdampak sengatan ubur-ubur bisa diberikan air cuka atau alkohol sebagai langkah awal. Namun, bisa saja dibawa ke klinik apabila memang diperlukan. Mayoritas sengatan ubur-ubur terkena wisatawan yang main air bukan pemancing di tepi pantai karena sudah bisa mengantisipasi dan kakinya menggunakan sepatu.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Glagah, Sumantoyo menambahkan, belum ada penanganan apapun dari Pokdarwis. Menurutnya, sudah bekerja sama dengan SAR yang rutin membawa megaphone untuk mengingatkan wisatawan hati-hati dalam bermain air.
"Antisipasinya dari kami hanya himbauan ke para wisatawan yang bermain air meskipun kami selalu memperingatkan agar tidak berenang sebagai antisipasi laka laut," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kementerian Lembaga Minta Tambah Anggaran: Kemenperin Ajukan Rp3,9 Triliun untuk Biaya Program
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Mas-mas Pelayaran: Polisi Tegaskan Driver Ojol Pengantar Makanan Hanya Telat 5 Menit
- Kalurahan Tegalpanggung Jogja Kelola Sampah Organik dengan Biopori
- Rental Motor di Sleman Kebanjiran Order Saat Libur Panjang
- Tempat Relokasi Parkir ABA, Jukir Sebut Libur Sekolah Tak Berdampak Signifikan
- Budi Daya Kedelai Hitam di Gunungkidul Mencapai 68 Hektare
Advertisement
Advertisement