Advertisement
Lulus S2 di Stipram Bisa Dilakukan Hanya dengan 1,5 Tahun, Ternyata Ini Strateginya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Lulus kuliah tepat waktu menjadi dambaan bagi sebagian besar mahasiswa baik jenjang sarjana, magister maupun doktor. Namun lebih istimewa ketika mahasiswa mampu lulus lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
Lulus lebih cepat seringkali dipengaruhi oleh dukungan kampus hingga suasana belajar yang nyaman bagi mahasiswa. Salah satunya terjadi di Kampus Stipram Jogja. Sebanyak 35 mahasiswa Magister di Stipram Jogja berhasil lulus dengan rata-rata 1,5 tahun dan melakukan yudisium, Rabu (9/7/2025).
Advertisement
"Untuk yudisium hari ini, program magister melulukan 35 mahasiswa dan rata-rata menempuh pendidikan selama 1,5 tahun," kata Kaprodi Magister Pariwisata Moch Nur Syamsu, Rabu.
Ada sejumlah strategi dan rahasia dalam mendorong agar mahasiswa S2 bisa tuntas dalam waktu 1,5 tahun dengan hasil memuaskan. Moch Nur Syamsu membeberkan, salah satunya memang harus ada dukungan kuat dari dosen. Oleh karena itu pihaknya sudah memberikan dosen pembimbing tesis kepada mahasiswa S2 saat memasuki semester kedua.
Tak hanya, bahkan mahasiswa sudah mulai didorong untuk melakukan penelitian dengan berbagai dukungan kampus saat masuk di semester awal. Dengan demikian mahasiswa dapat menuntaskannya dalam waktu 1,5 tahun.
"Mereka ini yang lulus sekarang rata-rata masuk September 2023, per Juli 2025 sudah yudisium, berarti hanya dalam waktu 1,5 tahun. Untuk Mahasiswa baru S2 berikutnya kami juga membuka sampai September [2025]," ujarnya.
Sudah Kerja
Adapun jenjang Sarjana Pariwisata sebanyak 443 mahasiswa yang mengikuti yudisium. Menariknya dari jumlah itu lebih dari 40% telah bekerja di berbagai perusahaan maupun pemerintahan. Kaprodi S1 Pariwisata Kiki Rizki Makiya mengatakan tingginya angka kerja sebelum lulus karena mahasiswanya mengikuti magang di perusahaan seperti travel hotel hingga instansi kemudian direkrut.
"Selain itu mereka juga adanya yang memulai magang sambil bekerjadi luar negeri, karena ada beberapa negara tujuan seperti China dan Taiwan serta Jepang yang sudah bekerja sama dengan kami. Di sana mereka bisa digaji sekitar Rp14 juta per bulan," ujarnya.
Kaprodi D3 Perhotelan Deni Dwi Ananti pun demikian, mahasiswa yang mengikuti yudisium kali ini sebanyak 239 orang dengan tujuh spesialisasi. Dari angka tersebut 60 persen sudah diterima kerja di perhotelan. "Mereka berawal dari magang kemudian cocok, karena ilmunya aplikatif sehingga saat ada lowongan mereka langsung mendaftar," ujarnya.
Wakil Ketua I Bidang Akademik, Amin Kiswantoro memastikan kampus memberikan dukungan berbagai sumber daya secara maksimal untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing. "Kami menyiapkan SDM dosen juga mumpuni, ada kualifikasi profesor dan lain-lain, sehingga ini sangat mendukung bagi lulusan untuk memiliki kompetensi dan mampu bersaing," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
- Ini Alasan Bupati Bantul Mewajibkan ASN Buat Biopori untuk Sampah
- Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement