Advertisement
Kurangi Volume Sampah, Pemkot Jogja Uji Coba Pemilahan Sampah Dimulai dari Penggerobak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Produksi sampah yang dihasilkan Kota Jogja masih melebihi kemampuan untuk mengelolanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menguji coba pemilahan sampah dari setiap transporter untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke Unit Pengelolaan Sampah (UPS).
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Agus Tri Haryono menuturkan produksi sampah di Kota Jogja masih melebihi kemampuan Pemkot Jogja untuk mengelolanya. Dia menuturkan produksi sampah di Kota Jogja mencapai sekitar 250-260 ton per hari. Sementara kemampuan Pemkot Jogja untuk mengelola sampah secara mandiri masih berkisar 190-200 ton per hari.
Advertisement
“Sehingga diperlukan pengurangan sampah di hulu atau sumbernya sekitar 60-70 ton per hari,” ujarnya, belum lama ini.
Agus menuturkan Pemkot Jogja tengah menerapkan kebijakan agar transporter atau penggerobak memilah sampah organik, anorganik, dan residu sebelum mengangkutnya ke depo sampah. Dia menilai pemilahan sampah tersebut dapat menekan volume sampah yang dibuang ke UPS.
“Ini dapat menekan volume sampah yang dibawa ke UPS, ketika sampah yang dibawa penggerobak ke depo sudah terpilah,” katanya.
Dia menyebut pemilahan sampah yang dilakukan transporter tersebut telah berhasil menekan volume sampah yang ada di Depo Kotabaru. Dengan penerapan kebijakan tersebut, volume sampah berkurang sekitar 1 ton-1,3 ton per hari.
Sementara itu, menurut Agus, pemilahan sampah lanjutan juga dilakukan di setiap depo. Dari kebijakan tersebut menurut Agus, sampah dari Depo Mandala Krida, Purawisata dan Lapangan Karang yang dikelola melalui UPS menurun sekitar 0,7 ton-1 ton per hari.
Diketahui selama ini sampah residu dikelola melalui UPS, sementara sampah organik dikelola melalui offtaker, dan anorganik dikelola melalui bank sampah. Agus menilai ketiak sampah anorganik telah terpilah dan dapat disalurkan melalui bank sampah sebelum dibuang ke depo, dan sampah organik dapat dikelola masyarakat secara mandiri di setiap rumah tangga, maka volume sampah di depo tersebut pun berkurang.
“Apalagi ketika sampah rumah tangga yang dibawa penggerobak sudah terpisah, tidak ada plastik dan kaca yang masuk ke depo,” ujarnya.
Sementara Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menilai pemilahan sampah dari transporter dan depo tersebut mampu mengurangi volume sampah yang ada.
“Kombinasi memilah di depo dan di penggerobak secara bertahap terpilahnya mulai dari rumah, sehingga lebih banyak mengurangi sampah yang dibawa ke UPS,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
- Keluarga Arya Daru Pangayunan Ajukan Perlindungan ke LPSK
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
Advertisement
Advertisement