Advertisement
Sarasehan di GKJ Gondokusuman Dorong Penyusunan Panduan Gending Gerejawi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Sarasehan bertajuk “Upaya Inovatif Gending Gerejawi sebagai Pengiring Pujian di Gereja Kristen Jawa” di GKJ Gondokusuman, Jogja pada Senin (4/8/2025) menghasilkan satu kesepakatan penting: perlunya penyusunan buku panduan gending gerejawi lintas GKJ.
Ketua panitia, Joko Pamungkas, menjelaskan hingga kini belum ada standar baku terkait aransemen gamelan di gereja. Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 200 peserta dari Jogja, Cilacap, Kebumen, Solo, Semarang, hingga Jakarta.
Advertisement
“Kami mendorong agar materi-materi gending dari berbagai gereja bisa dikumpulkan dan dibukukan. Ini penting agar pelatihan dan pelayanan bisa lebih terstruktur,” ujarnya usai sarasehan Senin (4/8/2025) malam.
Menurutnya, gamelan tak hanya berfungsi sebagai pengiring ibadah, tetapi juga sebagai strategi kreatif untuk menarik jemaat kembali hadir dalam ibadah berbahasa Jawa. “Salah satu cara menjaga semangat beribadah adalah dengan ibadah kreatif. Gamelan bisa memainkan peran penting di situ,” tambahnya.
Narasumber sarasehan, akademisi seni ISI Jogja Gandung Djatmiko, menilai antusiasme peserta menunjukkan bahwa kebutuhan akan kolaborasi lintas gereja sangat nyata. Hal ini diamini Pdt. Fendi Susanto yang menyebut gamelan sebagai “jembatan spiritual” antara budaya dan iman Kristen Jawa.
Beberapa gereja peserta, seperti GKJ Manahan Solo dan GKJ Kebumen, menyambut baik rencana penyusunan panduan tersebut. Mereka menilai langkah ini krusial untuk menjaga keberlangsungan gamelan dalam ibadah, termasuk untuk pelatihan generasi muda.
Panitia menyebut akan segera menghubungi pelatih dan pegiat gamelan gereja untuk mengumpulkan bahan. Targetnya, buku panduan ini dapat menjadi acuan bersama bagi gereja-gereja Kristen Jawa yang ingin menghidupkan kembali tradisi gending rohani dalam liturgi.
Dengan semangat kolaboratif dan kesadaran budaya yang kuat, sarasehan ini dinilai menjadi titik tolak penting bagi pelestarian gamelan di gereja—bukan semata sebagai warisan budaya, tetapi sebagai bentuk ibadah yang kontekstual dan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Panen Raya Padi, Titiek Soeharto Kagum Masih Ada Lahan Pertanian di Tengah Kota Jogja
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Selasa 5 Agustus 2025, Sebagian Wilayah Jogja Alami Hujan Ringan
- Agenda Wisata dan Olahraga Jogja, Selasa 5 Agustus 2025
- PAD Sektor Pariwisata di Sleman pada Semester 1 2025 Capai Rp190 Miliar
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro dan Lokasi Wisata Lain, Selasa 5 Agustus 2025
- Jadwal Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Selasa 5 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement