Advertisement

Soal Dua Guru yang Mundur, Kepala SRMA 20 Sleman: Sudah Dapat Pengganti

Andreas Yuda Pramono
Senin, 11 Agustus 2025 - 16:37 WIB
Jumali
Soal Dua Guru yang Mundur, Kepala SRMA 20 Sleman: Sudah Dapat Pengganti Guru / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dua guru di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani dikabarkan mengundurkan diri. Dua posisi guru yang kosong ini pun akhirnya mendapat pengganti.

Kepala SRMA 20 Sleman, Reti Sudarsih, mengatakan dua guru yang mengundurkan diri tersebut adalah guru mata pelajaran sejarah dan agama Katolik. Pengunduran diri ini dilatarbelakangi oleh kesehatan dan faktor lain.

Advertisement

BACA JUGA: Sekolah Rakyat MA 20 Sleman Masih Kekurangan Guru

“Guru sejarah kami punya sakit dan sedang menjalani treatment. Beliau juga terlambat unggah berkas untuk melengkapi persyaratan sebagai guru PPPK di Kementerian Sosial,” kata Reti dihubungi, Senin (11/8/2025).

Sedangkan, guru agama Katolik telah mengajar secara penuh atau full time di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Depok, sehingga mengundurkan diri.

Reti menambahkan sudah ada dua guru pengganti untuk mengisi kekosongan tersebut. Bahkan, ada tambahan lagi dua guru baru, sehingga total ada empat guru baru di SR MA 20. Dua tambahan guru lain mengampu mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia.

Dengan begitu, total guru di SR MA 20 ada 20 orang. Mereka mengampu 75 siswa-siswi dengan tiga rombongan belajar (rombel). Saat ini, para siswa masih mengikuti pembelajaran berbasis Kurikulum Persiapan.

Kurikulum Persiapan akan membawa para siswa mengenali literasi dan numerasi, kecerdasar artifisial, hingga pembentukan karakter dari sisi agama dan norma sosial kemasyarakatan. Paling tidak Oktober 2025, mereka baru akan masuk ke Kurikulum Merdeka.

Disinggung mengenai siswa-siswi yang mengundurkan diri, Reti mengaku tidak ada. Kabar yang sempat beredar mengenai anak yang mengundurkan diri tidak benar lantaran anak-anak ini belum resmi menjadi murid SR MA 20. Mereka tidak melanjutkan proses pendaftaran dengan alasan bermacam-macam.

Fasilitas untuk siswa-siswi di SR MA 20 tergolong lengkap. Tinggal di asrama, kamar tidur siswa dan siswi dibedakan, lantai satu ntuk laki-laki da lantau dua untuk perempuan. Satu kamar bisa berisi dua hingga tiga orang. Ada lemari, meja belajar, kamar mandi dalam dan pendingin ruangan. Mereka juga dapat fasilitas olahraga, seperti voli, ping-pong, dan lainnya.

Kepala BBPPKS Yogyakarta, Eva Rahmi Kasim, SR MA 20 dibangun dengan prinsip inklusivitas. Penyandang disabilitas tidak perlu khawatir bersekolah di SR MA 20 karena fasilitas penunjang sudah ada, seperti ramp disabilitas.

“Salah satu materi pembelajaran di sekolah rakyat kan pengembangan karakter. Presiden melihat kemiskinan itu tidak bisa hilang begitu saja dengan bantuan sosial. Perlu diputus rantai kemiskinan lewat pola pikir dan kepribadian tahan banting - tidak mudah minta bantuan, disiplin, dan punya integritas serta moral tinggi,” kata Eva ketika diwawancara sebulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korupsi Kuota Haji, KPK Taksir Kerugian Negara Rp1 Triliun

Korupsi Kuota Haji, KPK Taksir Kerugian Negara Rp1 Triliun

News
| Senin, 11 Agustus 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement